Hal itu, disampaikan oleh Agus Fahri Rasad selaku General Manager melalui M Syaifuddin selaku SHECSR Dept.Head pada saat kegiatan berlangsung di bundaran main gate.
"Program ini merupakan bagian daripada program corporate yang dilaksanakan di seluruh unit operasi pabrik, dengan tujuan agar seluruh karyawan bisa memilah sampah mulai dari rumah," ucapnya.
Syaifuddin pun menjelaskan, kegiatan sedekah sampah ini biasanya hanya dilakukan saat peringatan HPSN (Hari Peduli Sampah Nasional) saja, namun sekarang menjadi kegiatan rutin untuk karyawan sehingga dapat bersedekah sampah setiap hari Jumat. Dan secara tidak langsung dengan adanya program ini membuat karyawan mengurangi CO2.
Dan sambungnya, jenis sampah yang dapat diterima adalah sampah jenis plastik, kardus, karet/ban, dan sampah yang tidak dapat diterima adalah jenis kaleng, kaca, besi, dan logam.
Lebih luas dipaparkan Syaifuddin, sebagai perusahaan yang ramah lingkungan, Indocement menargetkan penurunan emisi CO2 Scope 1 menjadi sebesar 490 kg CO2/ton semen pada tahun 2030.
Perlu diketahui, salah satu terobosan hijau terbaru yang dilakukan Indocement adalah pengoperasian Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Ground Mounted di Kompleks Pabrik Tarjun, Kalimantan Selatan, dengan kapasitas 19,7 MWp atau 15 MegaWatt (MW). Pengoperasian PLTS ini diharapkan mampu mendukung tercapainya target emisi Indocement pada 2030.