GEMA, PULAULAUT - Sekitar 1.500 petambak di Kabupaten Kotabaru Kalimantan Selatan yang tersebar di 17 kecamatan kesulitan mendapatkan bibit benur yang berkualitas.
Selain itu para petambak juga terkendala dengan mahalnya pakan pabrikan, kondisi tambak yang belum memenuhi standar teknis budidaya, dan kemampuan SDM pelaku usaha.
Melihat permasalahan tersebut Pemkab Kotabaru melakukan kerjasama dengan beberapa pihak diantaranya, Bank Indonesia Perwakilan Kalimantan Selatan, Kementerian Kelautan dan Perikanan, UPT Balai Perikanan Budidaya Air Payau (BPBAP) Takalar, Sulawesi Selatan, untuk melakukan pelatihan pembenihan udang dan tambak organik.
Hal itu disampaikan Pejabat Bupati Kotabaru Muhammad Syarifuddin saat membuka pelatihan pembenihan udang dan tambak organik juga meresmikan operasional Balai Benih dan Kesehatan Ikan (BBKI) di Jalan raya Berangas Km 11, Selasa (24/11/2020).
"Memang, ada 6000 hektar lahan tambak yang tumbuh dan berkembang di Kotabaru dan digarap oleh 1.500 petambak yang tersebar di 17 kecamatan," ucapnya.
Para petambak Kotabaru ini tambah Syarifuddin, rata rata mereka membudidayakan udang, ikan bandeng, ikan bawal, dan kepiting yang masih dikelola secara tradisional maka dari itu kita adakan pelatihan agar bisa meningkatkan produksinya dan nantinya bisa memberikan kontribusi pasokan ekspor udang Kalimantan Selatan.