GEMA, PULAULAUT - Puluhan peserta mamanda di Kalimantan Selatan unjuk kebolehan pada Aruh Sastra Kalimantan Selatan (ASKS) ke XV di Kabupaten Kotabaru dan grup mamanda asal Kabupaten Tanah Bumbu dengan nama Bauntung Batuah ditetapkan sebagai juara pertama dengan judul mamanda yang dibawakan "Mamutus Kasih di Muhara Cinta", Rabu (8/11/2018) malam, di halaman Siringlaut.
Sedangkan posisi kedua diambil oleh grup mamanda asal Balangan dengan nama Kariwaya Balangan, judul mamanda "Mamalas Raga, Menyampir Tuah", dan diposisi ketiga jatuh kepada grup mamanda asal Kandangan dengan nama Kartawidana Kandangan, Judul mamanda "Kabut Kelam Kerajaan Kartawidana".
Selain itu ada juga kategori pemain mamanda terpilih yaitu Aisha yang memerankan Inang pada grup mamanda Sanggar Pusaka Tabalong dengan judul "Prahara di Kerajaan Tanjung Purwanagara".
Para pemenang mendapatkan uang pembinaan dan piagam yaitu untuk pemenang pertama Rp 10 jt rupiah, juara kedua Rp 7 jt rupiah, juara ketiga Rp 5 jt rupiah, dan pemain terpilih Rp 1 jt rupiah.
Pelaksanaan festival mamanda ini selama dua hari dengan juri diketuai oleh Abdul Rasyid, sekretaris Y S Agus Suseno, dan anggota Abdussukur MH.
Sebelum membacakan keputusan pemenang para dewan juri mengatakan bahwa semua penampilan peserta mamanda di pagelaran Aruh Sastra ke XV di Kotabaru bagus bagus namun karena ini festival mau tidak mau harus mencari yang terbaik dan lebih bagus.
"Memang semuanya bagus dalam penampilannya namun banyak yang kelebihan waktu yang sudah ditetapkan oleh panitia, seharusnya hanya 45 menit setiap grup tetapi mereka ada yang sampai 70 menit," jelas salahsatu juri.
Selain festival mamanda se Kalsel, pagelaran Aruh Sastra Kalimantan Selatan ke XV di Bumi Saijaan ini juga diisi dengan acara lainnya diantaranya puisi, musikalisasi, seminar, kemah sastra, dan lainnya, yangmana pelaksanaannya dimulai dari tanggal 6 hingga 10 November 2018 yang dipusatkan di halaman Siringlaut Kotabaru.
- Penulis : Fadjeriansyah - Editor : Rian - Sumber : Gema Saijaan Online
Sedangkan posisi kedua diambil oleh grup mamanda asal Balangan dengan nama Kariwaya Balangan, judul mamanda "Mamalas Raga, Menyampir Tuah", dan diposisi ketiga jatuh kepada grup mamanda asal Kandangan dengan nama Kartawidana Kandangan, Judul mamanda "Kabut Kelam Kerajaan Kartawidana".
Selain itu ada juga kategori pemain mamanda terpilih yaitu Aisha yang memerankan Inang pada grup mamanda Sanggar Pusaka Tabalong dengan judul "Prahara di Kerajaan Tanjung Purwanagara".
Para pemenang mendapatkan uang pembinaan dan piagam yaitu untuk pemenang pertama Rp 10 jt rupiah, juara kedua Rp 7 jt rupiah, juara ketiga Rp 5 jt rupiah, dan pemain terpilih Rp 1 jt rupiah.
Pelaksanaan festival mamanda ini selama dua hari dengan juri diketuai oleh Abdul Rasyid, sekretaris Y S Agus Suseno, dan anggota Abdussukur MH.
Sebelum membacakan keputusan pemenang para dewan juri mengatakan bahwa semua penampilan peserta mamanda di pagelaran Aruh Sastra ke XV di Kotabaru bagus bagus namun karena ini festival mau tidak mau harus mencari yang terbaik dan lebih bagus.
"Memang semuanya bagus dalam penampilannya namun banyak yang kelebihan waktu yang sudah ditetapkan oleh panitia, seharusnya hanya 45 menit setiap grup tetapi mereka ada yang sampai 70 menit," jelas salahsatu juri.
Selain festival mamanda se Kalsel, pagelaran Aruh Sastra Kalimantan Selatan ke XV di Bumi Saijaan ini juga diisi dengan acara lainnya diantaranya puisi, musikalisasi, seminar, kemah sastra, dan lainnya, yangmana pelaksanaannya dimulai dari tanggal 6 hingga 10 November 2018 yang dipusatkan di halaman Siringlaut Kotabaru.
- Penulis : Fadjeriansyah - Editor : Rian - Sumber : Gema Saijaan Online