GEMA, BAKAU - Lagi lagi akibat kemarau, hutan di kawasan Desa Bakau Kecamatan Pamukan Utara, Kotabaru, terbakar. Hal ini membuat warga cemas akan kobaran api tersebut yang tersebar di beberapa titik dan menghampiri pemukiman warga sekitar. Sebelumnya juga terjadi kebakaran hutan di Desa Pantai Baru, Kecamatan Pulaulaut Tengah.
Kejadian tersebut sudah sepekan melanda Desa Bakau, dan api yang membakar hutan kawasan itu tersebar di beberapa titik hingga menyulitkan warga untuk memadamkannya sebab hanya menggunakan peralatan seadanya.
Kepala Desa Bakau Suwardi, mengatakan "Memang kami hanya menggunakan peralatan seadanya untuk memadamkan kobaran api itu agar tidak masuk kepemukiman warga dan melakukan penjagaan bergilir untuk antisipasi".
"Air PDAM Bakau tidak berfungsi karena mesinya rusak dan perusahaan setempat pun ditunggu bantuannya tak kunjung datang untuk memadamkan kobaran api, jadi hanya mengandalkan sumur tua warga" ungkap Wardi, melalui pesan singkat.
Kobaran api begitu cepat menyebar ke kawasan lapangan bola Desa Bakau, Gang Hijarah RT 02 Rawa Blibis hingga daerah komplek pemakaman muslim.
Disisi lain titik api juga menyebar di daerah SMA Pamukan Utara dan pemukiman warga RT 01, bahkan kantor PLN Bakau pun terancam.
Hingga hari ini, Sabtu, (11/10/2014) pagi dini hari, api kembali menyebar di kawasan perbatasan Desa Bakau RT 02 dengan Desa Balamea. Dan hal ini tentu membuat aparat desa bersama warga sekitar ektra ketat melakukan penjagaan bergilir akan penyebaran titik titik api tersebut.
Sampai berita ini diturunkan tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini namun satu buah rumah warga kawasan SMA ludes terbakar. Dan asal mula penyebab terbakarnya hutan Bakau tersebut tidak diketahui.
- Penulis : M Ridhoni - Editor : Rian - Sumber : Gema Saijaan Online
Kejadian tersebut sudah sepekan melanda Desa Bakau, dan api yang membakar hutan kawasan itu tersebar di beberapa titik hingga menyulitkan warga untuk memadamkannya sebab hanya menggunakan peralatan seadanya.
Kepala Desa Bakau Suwardi, mengatakan "Memang kami hanya menggunakan peralatan seadanya untuk memadamkan kobaran api itu agar tidak masuk kepemukiman warga dan melakukan penjagaan bergilir untuk antisipasi".
"Air PDAM Bakau tidak berfungsi karena mesinya rusak dan perusahaan setempat pun ditunggu bantuannya tak kunjung datang untuk memadamkan kobaran api, jadi hanya mengandalkan sumur tua warga" ungkap Wardi, melalui pesan singkat.
Kobaran api begitu cepat menyebar ke kawasan lapangan bola Desa Bakau, Gang Hijarah RT 02 Rawa Blibis hingga daerah komplek pemakaman muslim.
Disisi lain titik api juga menyebar di daerah SMA Pamukan Utara dan pemukiman warga RT 01, bahkan kantor PLN Bakau pun terancam.
Hingga hari ini, Sabtu, (11/10/2014) pagi dini hari, api kembali menyebar di kawasan perbatasan Desa Bakau RT 02 dengan Desa Balamea. Dan hal ini tentu membuat aparat desa bersama warga sekitar ektra ketat melakukan penjagaan bergilir akan penyebaran titik titik api tersebut.
Sampai berita ini diturunkan tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini namun satu buah rumah warga kawasan SMA ludes terbakar. Dan asal mula penyebab terbakarnya hutan Bakau tersebut tidak diketahui.
- Penulis : M Ridhoni - Editor : Rian - Sumber : Gema Saijaan Online