Bupati Kotabaru H Sayed Jafar mengatakan, rasa syukur dan bangga kepada para petani yang tergabung dalam kelompok tani berkat usaha mandiri Desa Berangas dan semua unsur yang terlibat didalamnya atas kerja keras, dedikasi serta kerja samannya sehingga panen padi hari ini dapat terlaksana lancar.
"Kegiatan panen padi ini dapat memotivasi seluruh petani, masyarakat dan jajaran pertanian untuk lebih terpacu dalam melakukan aktivitas meningkatkan produksi dan produktivitas usaha tani khususnya padi, dalam rangka mewujudkan masyarakat Kotabaru yang semakin mandiri dan sejahtera dibidang agrobisnis," kata bupati.
Sayed Jafar pun berharap, perlu adanya perbaikan irigasi dan perhatian dari Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian agar kelompok tani yang ada bisa di dorong untuk bercocok tanam lebih banyak lagi kedepannya sehingga bisa menghasilkan panen lebih banyak seperti halnya di Pembelacanan bisa panen sampai 11 ton per hektar.
Kepala Dinas Ketahanan pangan dan pertanian Kotabaru Saperiani, mengatakan salah satu upaya yang dilakukan adalah kegiatan peningkatan mutu intensifikasi (PMI) tahun 2024 ini bertujuan untuk meningkatkan produksi dan produktivitas melalui penggunaan benih unggul dan penggunaan sarana produksi yang tepat guna program ini diharapkan menjadi percontohan bagi kagiatan pertanaman padi dilokasi lainnya diwilayah Kabupaten Kotabaru.
"Tahun 2024 ini Pemkab Kotabaru melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kotabaru melaksanakan kegiatan peningkatan mutu intensifikasi (agrobisnis padi sawah) seluas 100 hektar yang dilaksanakan di 5 lokasi yakni, Desa Berangas Kecamatan Pulau Laut Timur, Desa Salino Kecamatan Pulau Laut Tengah, Desa Sungai Hanyar Kecamatan Kelumpang Utara dan Desa Bakau Kecamatan Pamukan Utara," papar Saperiani.
Lebih luas dihelaakannya, upaya lainnya yang dilakukan pemerintah daerah untuk meningkatkan hasil produksi padi yaitu dengan mengusulkan kuota pupuk bersubsidi ke pemerintah pusat agar bisa ditambah yang sebelumnya pupuk urea 966.882 Ton menjadi 1.623.098 Ton,pupuk NPK sebelumnya 932.161 Ton menjadi 1.992.788 Ton dan pupuk organik sebelumnya tidak ada menjadi 1.228.659 Ton,jelas Kadis Ketahanan pangan dan pertanian.