GEMA, PULAULAUT - Akibat curah hujan dengan intensitas tinggi yang melanda Kabupaten Kotabaru kalimantan Selatan beberapa hari yang lalu hingga membuat jebolnya embung PDAM di Desa Tirawan Kecamatan Pulau Laut Utara dan juga merendam hampir seluruh pemukiman di Kotabaru baik diperkotaan hingga pedesaan.
Terkait jebolnya embung tersebut berdampak pada pendistribusian air baku kepada ribuan pelanggan PDAM terganggu karena tidak bisa terlayani seperti biasanya bahkan ada yang mati total.
Menanggapi hal tersebut pihak PDAM Kotabaru menggelar jumpa pers kepada awak media baik cetak maupun online di aula kantor PDAM, Selasa (11/6/2019) agar jelas permasalahannya dan tidak menimbulkan opini di masyarakat Kotabaru khusus pelanggan PDAM yang dialiri oleh embung Tirawan tersebut.
Dalam konperensi pers tersebut sebagai narasumber, Kabag Teknik Syahrian Wahyudi, Kasi Trandis dan Perencanaan Khairullah Ramadhan, dan Humas dan Pemasaran PDAM Kotabaru Syarwani.
Kabag Teknik Syahrian Wahyudi mengatakan, masalah jebolnya embung di Tirawan akibat curah hujan yang tinggi nantinya akan dilakukan perbaikan langsung oleh pihak Balai Wilayah Sungai Kalimantan II wilayah Kalselteng dengan jangka pendek tahun ini juga akan akan segera diperbaiki dan jangka panjangnya akan dianggarkan tahun 2020 nanti.
"Mereka pihak Balai Wilayah Sungai Kalimantan II wilayah Kalselteng yang datang ke Kotabaru sudah melakukan investigasi keadaan embung Tirawan dan langsung mengambil tindakan dengan mengirimkan bahan material untuk pembangunan darurat dalam mengatasi kondisi bendungan sedangkan kami pihak PDAM Kotabaru hanya sebagai operator saja," ujar Yudi.
Lebih luas dibeberkannya, jangka pendek perbaikan terhadap jebolnya embung Tirawan tersebut ditargetkan 1 bulan pengerjaan pembangunan darurat untuk tahap awal ditahun 2019 ini juga dengan material pasir karung sekitar 1.600 sak, kawat beronjong 1 truk, dengan ketinggian 4 meter penampungan hingga bisa melayani pelanggan.
Sedangkan untuk jangka panjang rencananya akan dilakukan pembangunan secara permanen terhadap embung Tirawat tersebut pada tahun 2020 mendatang dengan dana sekitar Rp 5 miliar, dan kejadian jebolnya embung Tirawan ini murni faktor alam, jelas Yudi.
Ditambahkan Humas PDAM Kotabaru Syarwani menjelaskan bahwa, bukan hanya embung Tirawan saja yang terkena dampak alam tersebut namun juga waduk dan embung PDAM lainnya dan pihak PDAM saat ini sudah berupaya memperbaiki kerusakan akibat bencana alam tersebut dengan mengganti pipa yang patah, hanyut, dan tertimbun longsor agar pelanggan bisa terlayani.
"Ya, bertahaplah, memang sebagian sudah dilakukan penggantian pada pipa pendistribusian PDAM diwaduk atau embung yang terkena dampak bencana alam tersebut dan tim kami saat terus bekerja maksimal agar semua pelanggan bisa terlayani jadi harap bersabar," ungkap Syarwani.
Ia, pun, menghimbau kepada pelanggan PDAM yang terkena dampak atas jebolnya embung Tirawan tersebut agar mengerti dan paham dengan keadaan saat ini, kami tim PDAM akan terus berupaya memberikan pelayanan yang maksimal kepada pelanggan dengan memaksimalkan air baku dari penampungan yang lama walaupun debit airnya kecil dan sementara akan melakukan sistim distribusi bergiliran.
- Penulis : Fadjeriansyah - Editor : Rian - Sumber : Gema Saijaan Online
Terkait jebolnya embung tersebut berdampak pada pendistribusian air baku kepada ribuan pelanggan PDAM terganggu karena tidak bisa terlayani seperti biasanya bahkan ada yang mati total.
Menanggapi hal tersebut pihak PDAM Kotabaru menggelar jumpa pers kepada awak media baik cetak maupun online di aula kantor PDAM, Selasa (11/6/2019) agar jelas permasalahannya dan tidak menimbulkan opini di masyarakat Kotabaru khusus pelanggan PDAM yang dialiri oleh embung Tirawan tersebut.
Dalam konperensi pers tersebut sebagai narasumber, Kabag Teknik Syahrian Wahyudi, Kasi Trandis dan Perencanaan Khairullah Ramadhan, dan Humas dan Pemasaran PDAM Kotabaru Syarwani.
Kabag Teknik Syahrian Wahyudi mengatakan, masalah jebolnya embung di Tirawan akibat curah hujan yang tinggi nantinya akan dilakukan perbaikan langsung oleh pihak Balai Wilayah Sungai Kalimantan II wilayah Kalselteng dengan jangka pendek tahun ini juga akan akan segera diperbaiki dan jangka panjangnya akan dianggarkan tahun 2020 nanti.
"Mereka pihak Balai Wilayah Sungai Kalimantan II wilayah Kalselteng yang datang ke Kotabaru sudah melakukan investigasi keadaan embung Tirawan dan langsung mengambil tindakan dengan mengirimkan bahan material untuk pembangunan darurat dalam mengatasi kondisi bendungan sedangkan kami pihak PDAM Kotabaru hanya sebagai operator saja," ujar Yudi.
Lebih luas dibeberkannya, jangka pendek perbaikan terhadap jebolnya embung Tirawan tersebut ditargetkan 1 bulan pengerjaan pembangunan darurat untuk tahap awal ditahun 2019 ini juga dengan material pasir karung sekitar 1.600 sak, kawat beronjong 1 truk, dengan ketinggian 4 meter penampungan hingga bisa melayani pelanggan.
Sedangkan untuk jangka panjang rencananya akan dilakukan pembangunan secara permanen terhadap embung Tirawat tersebut pada tahun 2020 mendatang dengan dana sekitar Rp 5 miliar, dan kejadian jebolnya embung Tirawan ini murni faktor alam, jelas Yudi.
Ditambahkan Humas PDAM Kotabaru Syarwani menjelaskan bahwa, bukan hanya embung Tirawan saja yang terkena dampak alam tersebut namun juga waduk dan embung PDAM lainnya dan pihak PDAM saat ini sudah berupaya memperbaiki kerusakan akibat bencana alam tersebut dengan mengganti pipa yang patah, hanyut, dan tertimbun longsor agar pelanggan bisa terlayani.
"Ya, bertahaplah, memang sebagian sudah dilakukan penggantian pada pipa pendistribusian PDAM diwaduk atau embung yang terkena dampak bencana alam tersebut dan tim kami saat terus bekerja maksimal agar semua pelanggan bisa terlayani jadi harap bersabar," ungkap Syarwani.
Ia, pun, menghimbau kepada pelanggan PDAM yang terkena dampak atas jebolnya embung Tirawan tersebut agar mengerti dan paham dengan keadaan saat ini, kami tim PDAM akan terus berupaya memberikan pelayanan yang maksimal kepada pelanggan dengan memaksimalkan air baku dari penampungan yang lama walaupun debit airnya kecil dan sementara akan melakukan sistim distribusi bergiliran.
- Penulis : Fadjeriansyah - Editor : Rian - Sumber : Gema Saijaan Online