GEMA, TARJUN -
PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk Plant Tarjun Kecamatan
Kelumpang Hilir Kabupaten Kotabaru, memberikan pelatihan teknik sepeda motor
untuk warga desa binaan sekitar lingkungan operasional perusahaan. Tujuannya
agar kedepan setelah peserta pengikuti pelatihan dapat menciptakan lapangan
pekerjaan baru di lingkungannya.
Pelatihan dipusatkan di Club House Indocement Tarjun dari tanggal 2 - 6
Nopember 2015 dan diikuti 17 peserta dari Desa Tarjun, Langadai, Serongga,
Tegalrejo, Simpang Tiga dan Sungai Kupang, sedangkan untuk instrukturnya
sendiri didatangkan dari PT Surya Timur Sakti Jatim yang merupakan Dealer
Yamaha untuk area Kalsel dan Kalteng.
SSECSR Dept Head Indocement Tarjun, Teguh Iman Basoeki menjelaskan, melalui
pilar pendidikan dan pilar pembangunan ekonomi, dua pilar yang mendasari
program bina lingkungan sebagai bagian dari program CSR produsen semen tiga
roda, perusahaan bertujuan meningkatkan ekonomi masyarakat pedesaan sekitar
operasional perusahaan, terkhusus ekonomi yang terkait dengan usaha mikro atau
usaha kecil termasuk bengkel motor roda dua. Selain itu juga dalam peningkatan
kompetensi untuk pemuda yang berada di desa-desa binaan Indocement.
“Harapan kami dengan pelatihan ini dapat melahirkan lapangan kerja bahkan
usaha-usaha kecil untuk meningkatkan nilai ekonomi dan kesejahteraan
masyarakat,” imbuhnya.
Dilanjutkannya lagi, pelatihan ini adalah salah satu peluang untuk meningkatkan
SDM masyarakat desa yang bisa dijadikan ilmu terapan dan usaha lanjutan.
Pelatihan ini adalah paket dan diharapkan para peserta bisa memulai usaha
dengan modal kecil terlebih dahulu sehingga bantuan modal hanya dibantu jika
diperlukan.
“Semua desa binaan kita undang seperti Desa Tarjun, Langadai, Serongga,
Tegalrejo, Pulau Panci, Simpang Tiga, Sidomulyo, Sungai Kupang dan Cantung Kiri
Hilir serta Sungai Dua. Evaluasi adalah kunci dari keberlanjutan program,
sehingga jika memang pelatihan ini dirasakan manfaatnya dan tidak menutup kemungkinan
untuk dilaksanakan lagi dan tentunya monitoring yang terus menerus adalah juga
bantuan,” jelasnya.
Salah satu instruktur, Heriyadi mengatakan bahwa, untuk materi yang diberikan
kepada peserta seperti halnya teknik dasar kendaraan bermotor roda dua,
konvensional dan injection. Dengan materi itu ia menilai hampir 90% dapat
difahami selain memang melakukan evaluasi dan beberapa test.
“Dengan pelatihan perbengkelan ini tentu menjadi harapan bersama mereka
nantinya dapat menjalankannya untuk bisa membuka peluang usaha dimana mereka
tinggal. Dengan melihat antusias peserta pelatihan serta dengan teknik
pelatihan yang dilakukan saya menilai untuk prospek kedepannya sangat bagus,”
katanya saat diwawancara.
Memang diakuinya, ada beberapa kendala yang dihadapi saat pelatihan seperti
halnya dalam bahasa teknik yang disampaikan kurang diketahui oleh peserta.
Namun itu bukan menjadi hambatan sama sekali karena dalam mengatasinya
disamakan dengan bahasa daerah masing-masing agar pemahaman peserta dapat cepat
diserap.
Salah satu peseta dari Desa Langadai M Iqbal Hamdani Alwy menyatakan, ia secara
pribadi sangat berterimakasih kepada Indocement karena sudah menyelenggarakan
pelatihan tersebut. Karena jelas, selain dapat menambah wawasan dan mengenal
teknik-teknik perbaikan kendaraan bermotor roda dua, juga pastinya kedepan
dapat menjadi peluang usaha yang sangat bagus untuk digeluti.
“Kalau dikampung saya misalkan, untuk bisa memperbaiki sepeda motor saja harus
keluar daerah karena tidak ada satupun bengkel, dengan pelatihan ini menjadi
peluang usaha yang sangat bagus melihat prospek kedepannya dan itu menjadi
harapan seluruh peserta,” ujarnya santai.
Senada dengan itu, peserta lainnya dari Desa Sidomulyo Said Ali juga
menyampaikan hal serupa, artinya peluang kedepan bukan hanya semata-mata dapat
meningkatkan kualitas sumber daya manusianya saja melalui pelatihan ini, namun
lebih kepada dapat dijadikan peluang usaha untuk menerapkan ilmu yang sudah
didapat dari pelatihan tersebut.
“Meskipun hanya beberapa hari saja pelatihan yang digelar, akan tetapi masukan
maupun ilmu yang didapat sangat bagus sekali, dan saya berterimakasih sekali
kepada Indocement,” ucapnya.
Kepala Desa Langadai Kecamatan Kelumpang Hilir, Eddy Marhadi sangat menyambut
baik kegiatan ini dan mewakili desa-desa binaan lainnya ia ucapkan terima kasih
atas inisiatif tim CSR Indocement menggelar pelatihan bengkel motor roda dua
dan semoga menambah lapangan kerja serta mengurangi angka pengangguran dan
kemiskinan
“Untuk sekarang belum ada bantuan permodalan dari pihak manapun karena dari 3
buah bengkel yang ada didaerah kami hanya menggunakan modal sendiri, kalau
memang nantinya dari peserta membuka usaha bengkel tentunya sangat membantu
khususnya kepada masyarakat pengguna kendaraan bermotor,”ungkapnya.
“Menjadi harapan dalam pelatihan ini akan memberikan manfaat dan dampak positif
kepada seluruh peserta, dan sekali lagi terima kasih kepada perusahaan semen tiga
roda atas inisiatif dan sumbangsihnya dalam rangka peningkatan SDM warga
pedesaan,” paparnya.
Sementara, Camat Kelumpang Hilir melalui Kasi Tata Pemerintahan Umarul Faruk
menyatakan, dapat diakui untuk bidang perbengkelan sangat banyak peminatnya khususnya
bagi kalangan muda dan perkembangan di Kecamatannya hampir disetiap desa sudah
ada usaha perbengkelan, dan prosfeknya kedepan begitu menjanjikan karena dalam
setiap tahunnya pengguna sepeda motor terus bertambah.
Bantuan permodalan dari Pemerintah ada hanya berupa peralatan, sedangkan dari
pihak swasta biasanya langsung kepada warga desa diketahui oleh Pemerintah Desa
dan dilaporkan pertiga bulan kepada Kecamatan, sebagai contohnya adalah
Indocement bantu modal bangunan dan induk ternak kepada 30 peternak, juga
bantuan Indocement kepada Warga petani berupa permodalan, bibit dan pupuk serta
bantuan pelatihan dengan mendatangkan instruktur atau tenaga ahli dari berbagai
Universitas dan masih banyak bantuan lain yang disalurkan oleh Indocement.
“Perlu berkelanjutan sesuai dengan perkembangan kemajuan teknologi di bidang
otomotif, di samping ada kelompok perbengkelan binaan dan memberikan bantuan
permodalan baik perangkat keras ataupun perangkat lunak,” tambahnya.
Peran aparat desa juga diharapkan untuk dapat bersama-sama memantau para pemuda
lulusan pelatihan yang telah dilaksanakan untuk dapat memberikan dukungan,
pengawasan sehingga bisa menjadi UKM-UKM di desa masing-masing.
“Ini juga sebagai upaya untuk menciptakan unit-unit Usaha Kecil Mikro dan
Menengah (UMKM) di desa-desa binaan perusahaan dan perusahaan akan terus
melakukan upaya peningkatan terhadap masyarakat sekitar yang ujung-ujungnya
terhadap peningkatan kesejahteraan bersama,” tutupnya.
- Penulis : Humas ITP Tarjun - Editor : Rian - Sumber : Gema Saijaan Online