GEMA, PULAULAUT - Acara perencanaan program peningkatan kehidupan nelayan (PKN), Senin, (13/10) di PPI kemarin, selain membahas tentang persiapan pemantapan hari nusantara, namun juga dirangkai dengan pemberian bantuan pembangunan gedung pusat layanan usaha terpadu bagi koperasi dan nelayan.
Acara tersebut dihadiri oleh Menteri Kelauatan dan Perikanan, Kementerian Riset dan Teknologi, Kementerian Kesehatan dan Deputi Produksi Kementerian Koperasi dan UKM, serta pejabat Pemprov Kalsel dan Pemkab Kotabaru.
Pemberian bantuan baik dari Kementerian Kelautan dan Kementerian Koperasi dan UKM langsung diterima oleh Bupati Kotabaru H Irhami Ridjani, berupa fasilitas alat tangkap nelayan dan pembangunan gedung layanan usaha terpadu koperasi nelayan sebesar, Rp 2.742.000.000 miliar rupiah.
Dewan kelautan Indonesia Ir Dedy H Sutrisna menyatakan "Kegiatan PKN dan Harnus ini merupakan bagian yang tak terpisahkan dan tidak hanya untuk satu sektor saja namun berkaitan dengan sektor sektor lainnya".
Disi lain Sekjen Kementerian dan Kelautan RI, Prof Syarif Widjaya menyampaikan, bahwa berdasarkan sensus 2010 untuk kelautan dan perikanan mengalami peningkatan dibanding bidang pertanian.
Melihat banyaknya pulau pulau kecil yang dimiliki oleh Kabupaten Kotabaru, Syarif pun memberikan usulan kepada bupati tentang perencanaan zonasi (Pengelompokan kawasan kelautan).
"Ya, mekanismenya seperti di darat, ada RT atau pun RW, contohnya kawasan tambang, usaha, wisata dan yang lainnya dibagi secara jelas," tuturnya.
Syarif, juga mengungkapkan bahwa Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan, akan ditetapkan sebagai poros maritim kelautan Indonesia pada hari nusantara, 13 Desember mendatang. Dan hal ini sesuai dengan peninjauan keadaan wilayah Kotabaru.
Dipenghujung acara puluhan kapal hias nelayan Kotabaru lakukan parade di lokasi perairan pangkalan pelelangan ikan, Desa Sungai Taib.
- Penulis : Siti Salasiah - Editor : Rian - Sumber : Gema Saijaan Online
Acara tersebut dihadiri oleh Menteri Kelauatan dan Perikanan, Kementerian Riset dan Teknologi, Kementerian Kesehatan dan Deputi Produksi Kementerian Koperasi dan UKM, serta pejabat Pemprov Kalsel dan Pemkab Kotabaru.
Pemberian bantuan baik dari Kementerian Kelautan dan Kementerian Koperasi dan UKM langsung diterima oleh Bupati Kotabaru H Irhami Ridjani, berupa fasilitas alat tangkap nelayan dan pembangunan gedung layanan usaha terpadu koperasi nelayan sebesar, Rp 2.742.000.000 miliar rupiah.
Dewan kelautan Indonesia Ir Dedy H Sutrisna menyatakan "Kegiatan PKN dan Harnus ini merupakan bagian yang tak terpisahkan dan tidak hanya untuk satu sektor saja namun berkaitan dengan sektor sektor lainnya".
Disi lain Sekjen Kementerian dan Kelautan RI, Prof Syarif Widjaya menyampaikan, bahwa berdasarkan sensus 2010 untuk kelautan dan perikanan mengalami peningkatan dibanding bidang pertanian.
Melihat banyaknya pulau pulau kecil yang dimiliki oleh Kabupaten Kotabaru, Syarif pun memberikan usulan kepada bupati tentang perencanaan zonasi (Pengelompokan kawasan kelautan).
"Ya, mekanismenya seperti di darat, ada RT atau pun RW, contohnya kawasan tambang, usaha, wisata dan yang lainnya dibagi secara jelas," tuturnya.
Syarif, juga mengungkapkan bahwa Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan, akan ditetapkan sebagai poros maritim kelautan Indonesia pada hari nusantara, 13 Desember mendatang. Dan hal ini sesuai dengan peninjauan keadaan wilayah Kotabaru.
Dipenghujung acara puluhan kapal hias nelayan Kotabaru lakukan parade di lokasi perairan pangkalan pelelangan ikan, Desa Sungai Taib.
- Penulis : Siti Salasiah - Editor : Rian - Sumber : Gema Saijaan Online