GEMA, PULAULAUT - Kabupaten Kotabaru yang terdiri dari kepulauan dan mempunyai luas wilayah seperempat Kalimantan Selatan, dengan hasil bumi yang berlimpah dan potensi laut yang menjanjikan. Namun sayang masih belum tergarap dengan maksimal.
Hal tersebut disampaikan Bupati Kotabaru, H Irhami Ridjani, pada sambutan acara Program Kehidupan Nelayan (PKN), Senin, (13/10/2014) pagi, di Pangkalan Pelelangan Ikan (PPI) Desa Sungai Taib, Kecamatan Pulaulaut Utara.
"Potensi kelautan kita belum di garap dengan maksimal, ini karena luasnya wilayah Kotabaru seperempat dari wilayah Kalsel. Namun kita tetap akan terus meningkatkan potensi itu," ungkapnya.
Bupati berharap, Kabupaten Kotabaru bisa menjadi maritim tingkat nasional, karena letak geografisnya berada ditengah tengah dan dimungkinkan menjadi pelayaran internasional.
Ditambahkan Sekjen Kementerian dan Kelautan RI, Prof Syarif Widjaya, "Pemerintah memberikan perhatian penuh terhadap kelompok kerja PKN ini, sesuai dengan Kepres No 10 tahun 2011, yang mana pencanangan khusus kepada 11 menteri terkait peningkatan taraf hidup masyarakat nelayan".
Menurut sensus tahun 2010, masyarakat nelayan di Indonesia mengalami peningkatan perekonomian dibandingkan dengan bidang pertanian. Tetapi masih terkendala dengan pola hidup masyarakat yang masih jauh dari sehat.
Dikesempatan tersebut Syarief mengusulkan kepada Bupati Kotabaru Irhami Ridjani, untuk membuat perencanaan mengenai zonasi (Pengelompokan kawasan kelautan) akan tetapi sistemnya sama seperti di daratan, diantaranya ada RT dan RW.
"Ya contohnya, seperti kawasan produksi ikan, kawasan usaha, kawasan wisata, kawasan budaya dan yang lainnya agar dibagi secara jelas," tuturnya.
Perlu diketahui, keadaan Kotabaru sesuai dengan peninjauan Pemerintah RI, dan akan di tetapkan sebagai poros maritim kelautan Indonesia pada puncak perayaan hari nusantara (Harnus) Desember mendatang.
- Penulis : Siti Salasiah - Editor : Rian - Sumber : Gema Saijaan Online
Hal tersebut disampaikan Bupati Kotabaru, H Irhami Ridjani, pada sambutan acara Program Kehidupan Nelayan (PKN), Senin, (13/10/2014) pagi, di Pangkalan Pelelangan Ikan (PPI) Desa Sungai Taib, Kecamatan Pulaulaut Utara.
"Potensi kelautan kita belum di garap dengan maksimal, ini karena luasnya wilayah Kotabaru seperempat dari wilayah Kalsel. Namun kita tetap akan terus meningkatkan potensi itu," ungkapnya.
Bupati berharap, Kabupaten Kotabaru bisa menjadi maritim tingkat nasional, karena letak geografisnya berada ditengah tengah dan dimungkinkan menjadi pelayaran internasional.
Ditambahkan Sekjen Kementerian dan Kelautan RI, Prof Syarif Widjaya, "Pemerintah memberikan perhatian penuh terhadap kelompok kerja PKN ini, sesuai dengan Kepres No 10 tahun 2011, yang mana pencanangan khusus kepada 11 menteri terkait peningkatan taraf hidup masyarakat nelayan".
Menurut sensus tahun 2010, masyarakat nelayan di Indonesia mengalami peningkatan perekonomian dibandingkan dengan bidang pertanian. Tetapi masih terkendala dengan pola hidup masyarakat yang masih jauh dari sehat.
Dikesempatan tersebut Syarief mengusulkan kepada Bupati Kotabaru Irhami Ridjani, untuk membuat perencanaan mengenai zonasi (Pengelompokan kawasan kelautan) akan tetapi sistemnya sama seperti di daratan, diantaranya ada RT dan RW.
"Ya contohnya, seperti kawasan produksi ikan, kawasan usaha, kawasan wisata, kawasan budaya dan yang lainnya agar dibagi secara jelas," tuturnya.
Perlu diketahui, keadaan Kotabaru sesuai dengan peninjauan Pemerintah RI, dan akan di tetapkan sebagai poros maritim kelautan Indonesia pada puncak perayaan hari nusantara (Harnus) Desember mendatang.
- Penulis : Siti Salasiah - Editor : Rian - Sumber : Gema Saijaan Online