"Saya sungguh berharap, semoga pembangunan sektor riil dan proyek infrastruktur yang kita lakukan groundbreaking, dan resmikan pada hari ini, dapat terus berjalan dengan baik dan berguna bagi peningkatan perekonomian dan kesejahteraan rakyat," kata Presiden SBY di Kantor Gubernur Kalimantan Selatan, Banjarbaru, Rabu.
Empat proyek yang diresmikan Priesiden SBY meliputi, proyek pengembangan infrastruktur pertambangan (CPP dan OC Asam Asam; CPP, OLC dan Port Kintap, CBU NPLCT) PT Arutmin Indonesia di Desa Asam-asam, Kecamatan Jorong, Kabupaten Tanah Laut dan Desa Sarang Tiung, Kecamatan Pulau Laut Utara, Kabupaten Kotabaru, senilai Rp1,586 triliun.
Pembangunan pabrik dry iron ore PT Sebuku Iron Lateritic Ores (SILO) di Desa Sungai Bali, Kecamatan Pulau Sebuku, Kabupaten Kotabaru, senilai Rp1,200 triliun.
Pabrik industri hilir kelapa sawit (minyak Goreng) PT SMART Tbk di Desa Tarjun, Kecamatan Kelumpang Hilir, Kabupaten Kotabaru, senilai Rp2,360 triliun.
Pembangunan pabrik minyak goreng (refinery) dan dermaga PT Golden Hope Nusantara di Desa Sungai Taib, Kecamatan Pulau Laut Utara, Kabupaten Kotabaru, senilai Rp1,200 triliun.
Dan satu proyek yang dimulai pembangunannya adalah, proyek pembangunan pabrik minyak sawit pamukan oleh PT PN XIII, di Kabupaten Kotabaru, senilai Rp53,5 miliar.
Sementara itu, dalam kunjungannya di Kalimantan Selatan, Presiden meresmikan sejumlah proyek sektor riil dan tiga proyek infrastruktur dengan diresmikan saat ini memiliki total investasi Rp11,3 triliun.
Sedangkan dimulainya pembangunan (groundbreaking) mencakup lima proyek sektor riil dan tiga proyek infrastruktur memiliki total investasi sekitar Rp4,8 triliun.
Presiden Yudhoyono didampingi Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa dan Gubernur Kalimantan Selatan Rudy Ariffin menekan tombol sirene menandai groundbreaking dan meresmikan proyek MP3EI.
- Sumber : Antara News