Adapun fasilitas yang tersedia pada lokasi objek wisata tersebut yakni, Eco Edupark sebagai tempat belajar mengenal lingkungan untuk murid TK, SD, SMP, dan SMA, fasilitas konservasi Rusa Sambar dan Owa-Owa, fasilitas taman kelinci dan perternakan burung dara serta fasilitas terkait dengan perikanan dan pertanian. Fasilitas-fasilitas tersebut akan bisa dikunjungi mulai minggu ke-2 bulan Januari 2025.
Informasi dihimpun, bagi para pengunjung wisata nantinya bila ingin berkunjung terlebih dulu harus bersurat ke pengelola P3M dan fasilitas tersebut bisa menampung 50 pengunjung.
General Manager Kompleks Pabrik Tarjun Agus Fahri Rasad menyatakan, pengembangan fasilitas P3M merupakan salah satu upaya Indocement untuk menambah objek wisata lokal di Kabupaten Kotabaru, dan diharapkan keberadaannya bisa menambah wawasan pengetahuan masyarakat mengenai lingkungan hidup, konservasi hewan langka, serta perikanan dan pertanian.
"Mudah mudahan kehadiran objek wisata baru ini nantinya bisa bermanfaat dengan oengetahuan wawasan baru," ucapnya.
Selain itu, tambah Agus, di wilayah desa mitra Indocement Kompleks Pabrik Tarjun juga terdapat wisata hutan mangrove di Desa Langadai dan ziarah ke makam keramat di Desa Tarjun, yang akan menambah khasanah wisata lokal yang bisa di kunjungi dalam satu waktu.
Perlu diketahui, Indocement adalah salah satu produsen semen terbesar di Indonesia yang memproduksi Semen Tiga Roda, Semen Rajawali, Mortar Tiga Roda, dan Semen Grobogan, yang mana saat ini Indocement dan entitas anaknya bergerak dalam beberapa bidang usaha yang meliputi pabrikasi dan penjualan semen (sebagai usaha inti) dan beton siap pakai, serta tambang agregat dan trass, dengan jumlah karyawan sekitar 4.400 orang.
Selain itu, Indocement mengoperasikan 14 pabrik milik sendiri serta dua pabrik dan satu grinding mill dengan sistem sewa dengan total kapasitas produksi tahunan sebesar 33,5 juta ton semen. Sepuluh pabrik berlokasi di Kompleks Pabrik Citeureup, Bogor, Jawa Barat, dua pabrik di Kompleks Pabrik Cirebon, Jawa Barat, dan satu pabrik di Kompleks Pabrik Tarjun, Kotabaru, Kalimantan Selatan, satu pabrik di Grobogan, Jawa Tengah, dua pabrik di Maros, Sulawesi Selatan, dan satu grinding mill di Banyuwangi, Jawa Timur.
Pada tahun 2022, Indocement telah mengoperasikan Pabrik Maros setelah menandatangani Perjanjian Sewa Pakai Aset dengan PT Semen BosowaMaros dan PT Bosowa Corporindo. Heidelberg Materials AG telah menjadi pemegang saham mayoritas Indocement sejak 2001.