GEMA, KELP HULU - Sudah menjadi tradisi warga Desa Bangkalaan Dayak Kecamatan Kelumpang Hulu Kotabaru, dalam mensyukuri hasil panen sarang burung walet di wilayah mereka tiap tahunnya menggelar aruh adat pemujaan Gua Temuluang dengan memotong ayam untuk perayaan dua hari, pemotongan kambing perayaan empat hari, dan pemotongan kerbau perayaan enam hari.
Nampak pada acara aruh adat pemujaan Gua Temuluang tahun ini dihadiri Bupati Kotabaru H Sayed Jafar didampingi Ketua PKK Kotabaru Hj Fatma Idiana, dan Kepala SKPD, sekaligus melakukan pemotongan kerbau di halaman balai adat Bangkalan Dayak dan memberikan bantuan Rp20 juta, Minggu (8/1/2023).
Pada kesempatan itu, Bupati Kotabaru H Sayed Jafar menyampaikan, pemerintah daerah sangat mendukung dengan adanya acara aruh adat pemujaan Goa Temuluang Desa Bangkalan Dayak ini karena selain pelestarian adat istiadat leluhur dan merupakan kekayaan budaya kita yang tidak dimiliki oleh daerah lain sehingga bisa menjadi daya tarik pariwisata.
"Selain pelestarian adat istiadat, kegiatan ini juga menjadi daya tarik wisatawan untuk datang ke Kotabaru dan nanti kita akan tingkatkan lagi kemasannya biar lebih menarik," ucap bupati.
Sayed Jafar pun menegaskan, kepada pihak kecamatan dan desa agar bisa berkoordinasi dan bersinergi dengan pemerintah daerah terkait pelaksanaan ini agar bisa lebih meriah lagi pelaksanaannya sehingga menjadi daya tarik orang luar untuk datang melihat acara ini.
Atas nama pemerintah daerah, Bupati Kotabaru H Sayed Jafar mengucapkan terimakasih kepada lembaga adat Bangkalan Dayak yang sudah melestarikan kebudayaan dan adat istiadat masyarakat dayak sehingga dapat terus eksis.
"Pelestarian adat istiadat budaya ini perlu adanya partisipasi dan dukungan seluruh lapisan masyarakat khususnya warga dayak agar tetap terus berkembang dan maju," harapnya.
Bupati juga mengajak, agar bersama sama Pemkab Kotabaru mendukung pembangunan daerah khususnya pemberdayaan, pelestarian, dan pengembangan adat dayak di Kotabaru.