GEMA, TARJUN - PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (Indocement) peringatan hari bumi yang jatuh pada tanggal 24 April 2022 dengan menanam pohon serentak di seluruh area operasional kompleks pabriknya yaitu, Pabrik Citeureup, Kompleks Pabrik Cirebon, dan Kompleks Pabrik Tarjun.
Kegiatan tersebut adalah agenda rutin tahunan perseroan dalam meningkatkan kesadaran dan apresiasi terhadap bumi sebagai tempat tinggal manusia. Dengan tema #InvestInOurPlanet atau “Berinvestasi di Planet Kita”.
Selain itu, Indocement juga mengajak perwakilan pemangku kepentingan dari masyarakat sekitar yaitu beberapa kelompok tani (poktan).
Hal itu dijelaskan Antonius Marcos, Direktur dan Sekretaris Indocement melalui siaran Persnya bahwa, Perseroan menyadari kegiatan pertambangan yang dilakukan berpotensi menimbulkan dampak bagi lingkungan maka dari itu perusahaan selalu berupaya untuk mengurangi dampak kerusakan lahan melalui rencana pengelolaan dan pemantauan lingkungan sesuai dengan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) dan rencana reklamasi lahan pasca tambang.
"Salah satu upaya adalah dengan melakukan kegiatan reklamasi pasca tambang. Hingga akhir 2021, Indocement telah menanam hampir 150.000 pohon multi spesies di tiga lokasi pabriknya," tutur Marcos, Jumat (22/4/2022).
Dilanjutkannya, pohon yang ditanam juga bisa berfungsi sebagai windbreaker atau shelterbelt dari proses produksi Indocement serta meningkatkan suplai oksigen dan penyerapan CO2, meningkatkan penyerapan air dan dapat menurunkan temperatur udara.
Ia, pun, menambahkan, melalui momentum Hari Bumi, Indocement mengajak kepada seluruh lapisan masyarakat di Indonesia untuk terus menjaga kelestarian lingkungan hidup demi masa depan bumi melalui kegiatan-kegiatan yang berdampak positif terhadap lingkungan seperti menanam pohon, menghemat penggunaan energi, menggunakan transportasi umum, mengurangi penggunaan plastik sekali pakai ataupun mengkonsumsi produk-produk daur ulang.
Dikatakannya lebih jauh, Indocement berkomitmen dengan salah satu terobosan hijau yang telah dilakukan yakni, memproduksi semen hijau yang ramah lingkungan. Indocement telah meluncurkan Semen Hidraulis yang proses produksinya menghasilkan CO2 yang jauh lebih rendah dibandingkan dengan jenis semen portland. Proses produksi semen hidraulis mampu mengurangi pemakaian klinker sebesar 10%–13% dan jumlah energi batu bara sehingga jumlah CO2 yang dihasilkan menjadi berkurang.
Selama 2021, Indocement juga berhasil menambah jumlah penggunaan bahan bakar alternatif sampai dengan 12,2%. Perseroan menargetkan penggunaan bahan bakar alternatif hingga 25% di 2025. Upaya keberlanjutan lainnya yaitu penurunan emisi GRK Scope 1 yang dihasilkan Perseroan tahun 2021 menjadi 606 kg CO2/ton semen ekuivalen dari tahun sebelumnya yaitu 623 kg CO2/ ton semen ekuivalen.
Sementara SHECSR ITP Tarjun, H Teguh Iman Basoeki mengatakan, khusus untuk penanaman di area pabrik Tarjun pihaknya telah menanam sebanyak 150 pohon dengan jenis trambesi, sengon, angsana, balsa dan bintaro.
"Tentu ini merupakan komitmen Indocement dalam hal kepedulian terhadap lingkungan, dan kegiatan ini rutin kita laksanakan dan pengelolaannya juga secara langsung melibatkan masyarakat. Dalam pelaksanaannya pun kami tetap menerapkan protokol kesehatan karena situasi sekarang masih dalam pandemi Covid-19," katanya.
Sekedar informasi, Indocement adalah salah satu produsen semen terbesar di Indonesia. Sekarang entitas anaknya bergerak dalam beberapa bidang usaha yang meliputi pabrikasi dan penjualan semen (sebagai usaha inti) dan beton siap-pakai, serta tambang agregat dan trass, dengan jumlah karyawan sekitar 5.000 orang. Indocement mempunyai 13 pabrik dengan total kapasitas produksi tahunan sebesar 25,5 juta ton semen.
Sepuluh pabrik berlokasi di Kompleks Pabrik Citeureup, Bogor, Jawa Barat; dua pabrik di Kompleks Pabrik Cirebon, Cirebon, Jawa Barat; dan satu pabrik di Kompleks Pabrik Tarjun, Kotabaru, Kalimantan Selatan.