-->

Ingin Kemesjid, Warga Sebelimbingan Harus Menempuh Jarak 7 Kilometer

Telah Dibaca : 0 kali
GEMA, SEBELIMBINGAN - Untuk memberikan kemudahan kepada umat muslim dalam melaksanakan ibadah sholat sehari hari warga Desa Sebelimbingan Kecamatan Pulaulaut Utara, Kotabaru akan membangun mesjid dilahan 12 x15 meter hibah dari masyarakat sekitar.

Ide awal pendirian mesjid ini muncul dikarenakan warga sekitar bila beribadah khususnya sholat Jum'at hyarus menempuh jarak 7 kilometer sehingga membuat warga berkeinginan memiliki mesjid sendiri diwilayah mereka dengan nama Mesjid Siratal Mustaqim.

Hal tersebut dibenarkan Ketua Panitia H Adi Sutomo, memang pembangunan mesjid ini bertujuan untuk memudahkan masyarakat khususnya warga Desa Sebelimbingan dan Megasari untuk melaksakan ibadah sehari hari khususnya sholat Jum'at karena warga harus menempuh jarak 7 kilometer bila mau kemesjid, Sabtu (1/2/2020).

"Ya, warga disini harus menempuh jarak 7 kilometer bila ingin kemesjid melakukan ibadah jadi dengan adanya Mesjid Siratal Mustaqim di Desa Sebelimbingan ini nantinya akan mempermudah mereka melakukan ibadah sehari hari dan kegiatan agama lainnya," ujarnya.

Sebagai tanda dimulainya pembangunan Masjid Siratal Mustaqim tersebut Bupati Kotabaru H Sayed Jafar melakukan peletetakkan batu pertama disaksikan para tokoh agama, Kepala SKPD, dan undangan.

Ia, pun, menyambut baik adanya pembangunan Masjid Siratal Mustaqim ini sebab membangun tempat ibadah merupakan bagian bentuk siar Islam dan bisa bermanfaat bagi warga sekitar.

Selain itu tambah bupati, karena letaknya strategis dipinggir jalan tentu akan mempermudah warga yang sedang bepergian baik dari dalam kota maupun luar kota untuk singgah sholat atau pun hanya sekedar istrahat menghilangkan penat.

"Bagus sekali lokasinya dipinggir jalan jadi bila ada yang melintas bisa mampir disini baik mereka mau sholat atau hanya istrahat," ucap bupati.

Orang nomor satu di Bumi Saijaan itu ingin bila nanti mesjid tersebut selesai diharapkan masyarakat setempat bisa memakmurkannya sebagai pusat pendidikan umat.

Perlu diketahui pembangunan Masjid Siratal Mustaqim Desa Sebelimbingan ini berada diatas lahan berukuran 12 x15 meter yang dulunya eks bangunan mesjid dan komplek pasar pada 19 Juli 1955 yang habis terbakar.










- Penulis : Fadjeriansyah - Editor : Rian - Sumber : Gema Saijaan Online
Share:

Lima Program Baznas Kotabaru Perlu Suntikan Dana

Telah Dibaca : 0 kali
GEMA, PULAULAUT - Untuk membantu meringankan beban saudara muslim yang kurang mampu membuat Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Kotabaru membantu para Pakir, Miskin, Amil, Muallaf, Riqab, Gharimin, Fisabilillah, Ibnu Sabil, melalui Lima programnya dan di tahun 2019 sudah menyalurkan dana sekitar Rp 701.456.000,00 sehingga saat ini saldo zakat dan infak mengalami defisit hingga perlu adanya suntikan dana dari para dermawan dan wajib zakat (muzakki), melalui mereka untuk menyalurkannya melalui Baznas agar program itu tetap berjalan.

Dana yang sudah disalurkan Baznas Kotabaru pada lima program tersebut yaitu, Program Kotabaru Cerdas (Bidang Pendidikan) Rp 225.010.000,00, Program Kotabaru Sehat (Bidang Kesehatan) Rp 7.000.000,00, Program Kotabaru Peduli (Bidang Kemanusiaan) Rp 213.500.000,00, Program Kotabaru Makmur (Bidang Ekonomi) Rp 71.500.000,00, Program Kotabaru Taqwa (Bidang Dakwah Advokasi) Rp 184.446.000,00.
Sedangkan bantuan yang disalurkan kepada Fakir Rp 2.200.000,00, Miskin Rp 393.860.000,00, Amil Rp -, Muallaf Rp 25.244.000,00, Riqab Rp -, Gharimin Rp 92.550.000,00, Fisabilillah Rp 122.352.000,00, Ibnu Sabil Rp 65.250.000,00.

Hal tersebut disampaikan Ketua Baznas Kotabaru H Mahmud Dimyati kepada media gemasaijaanonline, Jum'at (31/1/2020) melalui pesan Whatsapp, memang besarnya penyaluran pendayagunaan zakat dan infak tahun 2019 sebanyak Rp 701.456.000,00, tersebut membuat dana zakat dan infak di Baznas Kotabaru mengalami defisit  dan penyaluran ini sudah sesuai syariah (Asnaf).

"Kita berharap semoga besaran zakat dan infak di Unit Pengumpul Zakat (UPZ) masing masing baik dari kelembagaan maupun perorangan tahun 2020 ini dapat meningkat sehingga lima program Baznas itu bisa tetap dijalankan," ungkap Mahmud.

Ditambahkannya, beberapa bulan lagi akan masuk bulan puasa dan kelulusan siswa SLTA yang mana semua ini tentunya akan menyerap dana zakat dan infak yang sangat besar sekitar 250 juta.

Lebih luas dipaparkan Mahmud, bahwa Program Kotabaru Cerdas (Bidang Pendidikan) itu disalurkan kepada 270 siswa kelas XII dari 38 sekolah atau 135 kelas baik negeri maupun swasta se Kabupaten Kotabaru masing masing mendapatkan Rp 500.000,00, bantuan kepada 20 mahasiswa di tiga perguruan tinggi sebesar Rp 1.000.000,00 perorang, Bea-santri kepada 27 Santri Pondok Pesantren Darussalam Martapura asal Kabupaten Kotabaru, dan bea-siswa kepada satu siswi MTsN dari kalangan muallaf, bantuan ini rutin tiap tahunnya.

Dan untuk Program Kotabaru Sehat (Bidang Kesehatan) yaitu berupa bantuan dana untuk meringankan beban pengobatan keluarga pasien rawat inap di rumah sakit atau dirujuk keluar daerah, dan lainnya.

Sedangkan Program Kotabaru Peduli (Bidang Kemanusiaan) diberikan santunan kepada keluarga dhuafa sebanyak 500 KK Rp 250.000,00, per KK, korban musibah bencana kebakaran di Sungai Bali 100 KK sebesar Rp 500.000,00, dan tanah longsor serta banjir
bandang di Pulau Sembilan besarnya santunan Rp1.000.000,00 per KK.

Sambung Mahmud, untuk Program Kotabaru Makmur (Bidang Ekonomi) adalah pendayagunaan dana infak untuk usaha kecil sebagai penambah modal usaha dengan nilai antara Rp l.000.000,00 sampai dengan Rp 3.000.000,00, sifatnya adalah pinjaman modal tanpa bunga (qardhul hasan) yang harus dikembalikan (10 kali angsuran) sesuai Syariah namun apabila tidak memungkinkan untuk mengembalikan lebih dari tiga tahun maka akan menjadi bantuan modal atau sedekah.

Terakhir ungkapnya, Program Kotabaru Taqwa (Bidang Dakwah Advokasi), yaitu penyaluran dana zakat Infak yang
berkaitan dengan kehidupan beragama seperti bantuan untuk pengadaan sarana tempat ibadah, Taman Pendidikan Al-Qur'an, Majelis Ta'lim dan lain-lain serta santunan kepada Muallaf dan
Muallaf Dhuafa.










- Penulis : Fadjeriansyah - Editor : Rian - Sumber : Gema Saijaan Online
Share:

Arsip Blog

Follow Twetter Gema Saijaan Online
Follow Facebook Gema Saijaan Online
`
 
Tutup
Hosting Murah