GEMA, PAMUKAN UTARA - Mulai 31 tahun silam warga Desa Wonorejo, Kecamatan Pamukan Utara, Kotabaru hidup dalam 'kegelapan'.
Penyebabnya sejak 1985 perkampungan tersebut hingga sekarang belum juga teraliri jaringan listrik.
Sejak beberapa tahun terakhir warga hanya mengandalkan mesin genset yang tidak sedikit mengeluarkan biaya operasional, demi mendapatkan penerangan dan penggunaan barang-barang elektronik seperti layaknya warga di wilayah perkotaan.
"Warga memiliki genset pribadi, setiap bulan biaya operasional dikeluarkan tidak kurang Rp 4 juta," kata Kepala Desa Wonorejo, Nuryanto melalui telepon genggamnya, Minggu (31/7).
Selain besarnya biaya operasional untuk mesin genset pribadi, menurut Nuryanto, warga yang menyambung aliran listrik dari mesin pembangkit yang dikelola warga, tiap bulannya merogoh kocek tidak kurang Rp 400 ribu.
"Listrik yang disambung dari mesin genset dikelola warga, padahal hanya berapa jam menyala," katanya.
Kepala Dinas Pertambangan dan Energi (Kadistamben) Kotabaru, Kamirudin, mengatakan, pihaknya selalu mengusulkan saat pembahasan anggaran untuk daerah-daerah belum berlistrik.
"Tapi ada yang terakomodir ada yang tidak karena terbatas anggaran," katanya.
- Sumber : Banjarmasinpost
Penyebabnya sejak 1985 perkampungan tersebut hingga sekarang belum juga teraliri jaringan listrik.
Sejak beberapa tahun terakhir warga hanya mengandalkan mesin genset yang tidak sedikit mengeluarkan biaya operasional, demi mendapatkan penerangan dan penggunaan barang-barang elektronik seperti layaknya warga di wilayah perkotaan.
"Warga memiliki genset pribadi, setiap bulan biaya operasional dikeluarkan tidak kurang Rp 4 juta," kata Kepala Desa Wonorejo, Nuryanto melalui telepon genggamnya, Minggu (31/7).
Selain besarnya biaya operasional untuk mesin genset pribadi, menurut Nuryanto, warga yang menyambung aliran listrik dari mesin pembangkit yang dikelola warga, tiap bulannya merogoh kocek tidak kurang Rp 400 ribu.
"Listrik yang disambung dari mesin genset dikelola warga, padahal hanya berapa jam menyala," katanya.
Kepala Dinas Pertambangan dan Energi (Kadistamben) Kotabaru, Kamirudin, mengatakan, pihaknya selalu mengusulkan saat pembahasan anggaran untuk daerah-daerah belum berlistrik.
"Tapi ada yang terakomodir ada yang tidak karena terbatas anggaran," katanya.
- Sumber : Banjarmasinpost