GEMA, PULAULAUT - Dapat dipastikan penderitaan masyarakat Kotabaru berlanjut. Kondisi kemarau kembali dirasakan, karena krisis air bersih kembali terjadi.
Sejak beberapa pekan Kotabaru tidak diguyur hujan, PDAM kembali memberlakukan pendistribusian air bersih secara bergilir.
Itu menyusul terus berkurangnya persedian air baku di waduk Gunung Ulin yang tersisa dua meter dari batas normal enam meter.
Dari 6.000 pelanggan, bahkan ada beberapa wilayah di antaranya sudah tidak lagi teraliri.
Hal itu diungkapkan Direktur PDAM Noor Ipansyah, penyebab krisis air bersih kembali terjadi selain curah hujan minim.
"Juga masih ada perambahan hutan dan pengambilan air baku tanpa izin, sehingga air dialiran sungai tidak bisa masuk ke waduk," katanya, Sabtu (9/1/2016).
Terkait persoalan ini, dipastikan tidak hanya masyarakat kemabli menyiapkan wadah penampungan air. Akan tetapi, mereka bersiap-siap untuk merogoh kocek untuk kebutuhan tersebut.
"Harus ada keseriusan Pemkab Kotabaru," ujarnya.
- Sumber : Banjarmasinpost
Sejak beberapa pekan Kotabaru tidak diguyur hujan, PDAM kembali memberlakukan pendistribusian air bersih secara bergilir.
Itu menyusul terus berkurangnya persedian air baku di waduk Gunung Ulin yang tersisa dua meter dari batas normal enam meter.
Dari 6.000 pelanggan, bahkan ada beberapa wilayah di antaranya sudah tidak lagi teraliri.
Hal itu diungkapkan Direktur PDAM Noor Ipansyah, penyebab krisis air bersih kembali terjadi selain curah hujan minim.
"Juga masih ada perambahan hutan dan pengambilan air baku tanpa izin, sehingga air dialiran sungai tidak bisa masuk ke waduk," katanya, Sabtu (9/1/2016).
Terkait persoalan ini, dipastikan tidak hanya masyarakat kemabli menyiapkan wadah penampungan air. Akan tetapi, mereka bersiap-siap untuk merogoh kocek untuk kebutuhan tersebut.
"Harus ada keseriusan Pemkab Kotabaru," ujarnya.
- Sumber : Banjarmasinpost