GEMA, TARJUN - Program peternakan sapi dan kambing yang
dilaksanakan Pusat Pelatihan dan Pemberdayaan Masyarakat (P3M) PT Indocement
Tunggal Prakarsa Tbk Plant Tarjun, Kotabaru, di 11 desa binaan, sejak tahun 2013 lalu, kini membuahkan hasil.
Hanya dalam waktu dua tahun, dari 25 peternak yang dibina, tercatat ada 14 peternak yang digolongkan berhasil dan hampir berhasil mengembangkan usaha peternakannya.
SSECSR Dept Head Indocement Pabrik Tarjun Teguh Iman Basuki kepada wartawan di Kotabaru, mengatakan, awalnya kami memberikan bantuan dua ekor kambing kepada masing-masing peternak, ternyata mereka bisa mengembangbiakkannya hingga tiga sampai lima kali lipat.
Teguh mencontohkan, Kardi, peternak di Desa Langadai yang awalnya mendapat bantuan dua ekor kambing, sekarang hewan ternaknya itu berkembang biak menjadi 12 ekor. Dan Sunaryo, warga Desa Tarjun,dari dua ekor kambing yang kami berikan pada tahun 2013, kini berkembang menjadi 12 ekor, ungkapnya.
Selain itu, Musai, peternak di Desa Langadai, yang awalnya mendapat bantuan dua ekor sapi kini hewan ternak tersebut berkembang biak menjadi tujuh ekor.
Teguh menambahkan, program khusus peternakan kambing memasuki angkatan ketiga dan akan terus digulirkan kepada masyarakat di desa binaan.
"Indocement berkeinginan dengan sungguh-sungguh meningkatkan perekonomian masyarakat, sekaligus turut serta dalam menciptakan peningkatan ketahanan pangan khususnya penyediaan daging," katanya.
Tentunya, imbuh Teguh, program CSR yang dilakukan perusahaan akan lebih bernilai jika pemerintah desa juga turut mendukung, mengawasi dan membina para UMKM yang ada sehingga juga dapat meningkatkan kesejahteraan warga.
Di lain pihak ia berharap, para peternak juga harus bersungguh-sungguh untuk terus belajar dalam beternak sehingga mereka dapat memetik hasil yang maksimal dari usaha peternakan yang mereka jalankan.
Peternak dari Desa Serongga, Sumarji, mengaku keberhasilannya mengembangkan usaha ternak ini karena pengelolaan yang baik, seperti memberi pakan yang cukup, menjaga kebesihan kandang agar ternak tetap sehat dan tidak terserang penyakit.
Soal kendala dalam beternak kambing ini, menurut Sumarji, hampir tidak ada. ‘’Walaupun ada, seperti penyakit gatal dan kembung, dapat kami atasi sendiri,’’ katanya.
Kepala P3M Indocement I Wayan Kedep Sudhiarta menilai, kemampuan para peternak binaannya cukup bagus karena kemauan yang tinggi dan semangat untuk beternak.
Dia mengatakan, kendala yang dihadapi peternak umumnya adalah penyakit gatal yang disebabkan virus yang cepat menyebar, dan juga kelahiran prematur atau belum waktunya. "Namun, berkat koordinasi yang intensif dengan PPL dari Dinas Peternakan Kabupaten Kotabaru, penyakit-penyakit tersebut bisa ditanggulangi dengan cepat, dan dan juga agar tidak menyebar ke ternak yang lain," katanya.
Kepala Desa Serongga Muhammad Yasa mengatakan, khusus di desanya, ada dua kelompok peternakan kambing. Kelompok satu yang beranggotakan empat orang sudah berjalan setahun telah berhasil 90 persen. Sedangkan kelompok dua baru berjalan tiga bulan, masih dalam tahap perkembangbiakan.
"Pemasaran hasil ternak ini tidak sulit karena para pembeli dari desa-desa sekitar, bahkan dari kecamatan dan kabupaten, banyak berdatangan ke Serongga untuk mencari kambing, katanya.
Kami ingin, Desa Serongga ini nantinya menjadi sentra peternakan kambing, seraya mengatakan senang dengan program CSR Indocement yang mengena dan tepat sasaran.
Sementara itu, Camat Kelumpang Hilir Budi Antara menyatakana apresiasinya terhadap upaya pengembangan peternakan yang dilaksanakan Indocement di desa-desa binaan ini.
"Program ini sangat baik dalam membantu warga desa untuk meningkatkan kesejahteraan, dan diharapkan program CSR yang dilaksanakan Indocement ini terus berlanjut dengan kegiatan-kegiatan yang juga bermanfaat bagi masyarakat" ungkap Budi.
- Penulis : Humas Indocement - Editor : Rian - Sumber : Gema Saijaan Online
Hanya dalam waktu dua tahun, dari 25 peternak yang dibina, tercatat ada 14 peternak yang digolongkan berhasil dan hampir berhasil mengembangkan usaha peternakannya.
SSECSR Dept Head Indocement Pabrik Tarjun Teguh Iman Basuki kepada wartawan di Kotabaru, mengatakan, awalnya kami memberikan bantuan dua ekor kambing kepada masing-masing peternak, ternyata mereka bisa mengembangbiakkannya hingga tiga sampai lima kali lipat.
Teguh mencontohkan, Kardi, peternak di Desa Langadai yang awalnya mendapat bantuan dua ekor kambing, sekarang hewan ternaknya itu berkembang biak menjadi 12 ekor. Dan Sunaryo, warga Desa Tarjun,dari dua ekor kambing yang kami berikan pada tahun 2013, kini berkembang menjadi 12 ekor, ungkapnya.
Selain itu, Musai, peternak di Desa Langadai, yang awalnya mendapat bantuan dua ekor sapi kini hewan ternak tersebut berkembang biak menjadi tujuh ekor.
Teguh menambahkan, program khusus peternakan kambing memasuki angkatan ketiga dan akan terus digulirkan kepada masyarakat di desa binaan.
"Indocement berkeinginan dengan sungguh-sungguh meningkatkan perekonomian masyarakat, sekaligus turut serta dalam menciptakan peningkatan ketahanan pangan khususnya penyediaan daging," katanya.
Tentunya, imbuh Teguh, program CSR yang dilakukan perusahaan akan lebih bernilai jika pemerintah desa juga turut mendukung, mengawasi dan membina para UMKM yang ada sehingga juga dapat meningkatkan kesejahteraan warga.
Di lain pihak ia berharap, para peternak juga harus bersungguh-sungguh untuk terus belajar dalam beternak sehingga mereka dapat memetik hasil yang maksimal dari usaha peternakan yang mereka jalankan.
Peternak dari Desa Serongga, Sumarji, mengaku keberhasilannya mengembangkan usaha ternak ini karena pengelolaan yang baik, seperti memberi pakan yang cukup, menjaga kebesihan kandang agar ternak tetap sehat dan tidak terserang penyakit.
Soal kendala dalam beternak kambing ini, menurut Sumarji, hampir tidak ada. ‘’Walaupun ada, seperti penyakit gatal dan kembung, dapat kami atasi sendiri,’’ katanya.
Kepala P3M Indocement I Wayan Kedep Sudhiarta menilai, kemampuan para peternak binaannya cukup bagus karena kemauan yang tinggi dan semangat untuk beternak.
Dia mengatakan, kendala yang dihadapi peternak umumnya adalah penyakit gatal yang disebabkan virus yang cepat menyebar, dan juga kelahiran prematur atau belum waktunya. "Namun, berkat koordinasi yang intensif dengan PPL dari Dinas Peternakan Kabupaten Kotabaru, penyakit-penyakit tersebut bisa ditanggulangi dengan cepat, dan dan juga agar tidak menyebar ke ternak yang lain," katanya.
Kepala Desa Serongga Muhammad Yasa mengatakan, khusus di desanya, ada dua kelompok peternakan kambing. Kelompok satu yang beranggotakan empat orang sudah berjalan setahun telah berhasil 90 persen. Sedangkan kelompok dua baru berjalan tiga bulan, masih dalam tahap perkembangbiakan.
"Pemasaran hasil ternak ini tidak sulit karena para pembeli dari desa-desa sekitar, bahkan dari kecamatan dan kabupaten, banyak berdatangan ke Serongga untuk mencari kambing, katanya.
Kami ingin, Desa Serongga ini nantinya menjadi sentra peternakan kambing, seraya mengatakan senang dengan program CSR Indocement yang mengena dan tepat sasaran.
Sementara itu, Camat Kelumpang Hilir Budi Antara menyatakana apresiasinya terhadap upaya pengembangan peternakan yang dilaksanakan Indocement di desa-desa binaan ini.
"Program ini sangat baik dalam membantu warga desa untuk meningkatkan kesejahteraan, dan diharapkan program CSR yang dilaksanakan Indocement ini terus berlanjut dengan kegiatan-kegiatan yang juga bermanfaat bagi masyarakat" ungkap Budi.
- Penulis : Humas Indocement - Editor : Rian - Sumber : Gema Saijaan Online