GEMA, TARJUN - Sebanyak
23 orang mahasiswa Program Magister Kehutanan Universitas Lambung Mangkurat
(Unlam) Banjarbaru melaksanakan praktik lapangan di hutan wisata mangrove Desa
Langadai.
Pada kegiatan tersebut selain dosen juga turut mendampingi tim CSR Indocement dan Kepala Desa Langadai sebagai pemandu.
Setelah praktik lapangan, mahasiswa dan dosen diajak untuk berkeliling hutan mangrove dengan menggunakan perahu.
Selain itu, mahasiswa juga dikenalkan dengan profil perusahaan semen tiga roda dan program-program CSR yang dilaksanakan perusahaan, terutama kunjungan ke Pusat Pelatihan dan Pemberdayaan Masyarakat (P3M) Indocement Pabrik Tarjun.
Dosen pembimbing, DR. Bashir, Phd menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah Desa Langadai dan Management Indocement atas sambutan dan pendampingan.
”Tujuan kunjungan kami adalah dalam rangka praktek tinjau lapangan mengenai konservasi flora dan fauna in-situ dan ex-situ hutan mangrove yang dikelola masyarakat dan dibina oleh Management Indocement Tarjun,” ujarnya.
Bashir menambahkan, Kunjungan ini sangat bermanfaat dan perlu ditindaklanjuti serta perlunya pembinaan kepada masyarakat mengenai ekosistem hutan mangrove. Dan adanya pemandu wisata (guide local) yang memiliki kompetensi dibidang ekologi hutan mangrove seperti flora dan fauna serta ekosistem mangrove.
Salahsatu mahasiswa, Rozali, S.Hut mengatakan, praktek lapangan ini termasuk dalam mata kuliah silvikultur hutan yang bertujuan agar mahasiswa bisa mengenal lebih dalam mengenai hutan mangrove mulai dari jenis, umur, klasifikasi, keanekaragaman flora dan fauna serta manfaatnya.
"Hutan mangrove di Desa Langadai ini masih hijau, tertata dan kesadaran masyarakatnya pun masih tinggi tentang manfaat hutan mangrove," ujar Rozali.
SSECSR Dept Head Indocement Tarjun, Teguh Iman Basoeki menyambut baik kunjungan dosen dan para mahasiswa pasca sarjana kehutanan Unlam ke Desa Langadai dan Indocement.
“Kunjungan ini sejalan dengan kebijakan perusahaan dalam menjalin hubungan dengan stakeholder yaitu Public Private Partnership sehingga pihak perusahaan sebagai unsur di Private dapat terus menjalin hubungan yang harmonis dengan Public baik dari akademisi maupun masyarakat sekitar,” ungkap teguh.
Dalam hal dukungan perusahaan, selain infrastruktur, perusahaan juga mendidik kepedulian, perawatan dan pengolahan lingkungan yang ramah termasuk kawasan hutan mangrove, hal ini juga bagian dari dukungan perusahaan untuk mempromosikan wisata hutan mangrove” jelasnya.
Hutan mangrove sudah diidentifikasi seluas 3,4 ha dan akan terus bekerjasama dengan Pemerintah Desa Langadai untuk memperluas area wisata mangrove. Dan Indocement telah membuat pondasi yang cukup kuat sehingga pengembangan hutan wisata harusnya bisa melibatkan semua pihak terkait untuk terus memelihara, mengembangkan hingga mempunyai nilai positif untuk pembangunan lingkungan yang berkelanjutan.
Masih kata Teguh, Guna mendukung Wisata Hutan Mangrove, sebelumnya Indocement telah melaksanakan berbagai kegiatan dan pelatihan seperti hasil produk olahan mangrove diantaranya kerupuk, kue, tepung, sirup dan lainnya, juga budidaya kepiting soka.
- Penulis : Humas ITP Tarjun - Editor : Rian - Sumber : Gema Saijaan Online
Pada kegiatan tersebut selain dosen juga turut mendampingi tim CSR Indocement dan Kepala Desa Langadai sebagai pemandu.
Setelah praktik lapangan, mahasiswa dan dosen diajak untuk berkeliling hutan mangrove dengan menggunakan perahu.
Selain itu, mahasiswa juga dikenalkan dengan profil perusahaan semen tiga roda dan program-program CSR yang dilaksanakan perusahaan, terutama kunjungan ke Pusat Pelatihan dan Pemberdayaan Masyarakat (P3M) Indocement Pabrik Tarjun.
Dosen pembimbing, DR. Bashir, Phd menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah Desa Langadai dan Management Indocement atas sambutan dan pendampingan.
”Tujuan kunjungan kami adalah dalam rangka praktek tinjau lapangan mengenai konservasi flora dan fauna in-situ dan ex-situ hutan mangrove yang dikelola masyarakat dan dibina oleh Management Indocement Tarjun,” ujarnya.
Bashir menambahkan, Kunjungan ini sangat bermanfaat dan perlu ditindaklanjuti serta perlunya pembinaan kepada masyarakat mengenai ekosistem hutan mangrove. Dan adanya pemandu wisata (guide local) yang memiliki kompetensi dibidang ekologi hutan mangrove seperti flora dan fauna serta ekosistem mangrove.
Salahsatu mahasiswa, Rozali, S.Hut mengatakan, praktek lapangan ini termasuk dalam mata kuliah silvikultur hutan yang bertujuan agar mahasiswa bisa mengenal lebih dalam mengenai hutan mangrove mulai dari jenis, umur, klasifikasi, keanekaragaman flora dan fauna serta manfaatnya.
"Hutan mangrove di Desa Langadai ini masih hijau, tertata dan kesadaran masyarakatnya pun masih tinggi tentang manfaat hutan mangrove," ujar Rozali.
SSECSR Dept Head Indocement Tarjun, Teguh Iman Basoeki menyambut baik kunjungan dosen dan para mahasiswa pasca sarjana kehutanan Unlam ke Desa Langadai dan Indocement.
“Kunjungan ini sejalan dengan kebijakan perusahaan dalam menjalin hubungan dengan stakeholder yaitu Public Private Partnership sehingga pihak perusahaan sebagai unsur di Private dapat terus menjalin hubungan yang harmonis dengan Public baik dari akademisi maupun masyarakat sekitar,” ungkap teguh.
Dalam hal dukungan perusahaan, selain infrastruktur, perusahaan juga mendidik kepedulian, perawatan dan pengolahan lingkungan yang ramah termasuk kawasan hutan mangrove, hal ini juga bagian dari dukungan perusahaan untuk mempromosikan wisata hutan mangrove” jelasnya.
Hutan mangrove sudah diidentifikasi seluas 3,4 ha dan akan terus bekerjasama dengan Pemerintah Desa Langadai untuk memperluas area wisata mangrove. Dan Indocement telah membuat pondasi yang cukup kuat sehingga pengembangan hutan wisata harusnya bisa melibatkan semua pihak terkait untuk terus memelihara, mengembangkan hingga mempunyai nilai positif untuk pembangunan lingkungan yang berkelanjutan.
Masih kata Teguh, Guna mendukung Wisata Hutan Mangrove, sebelumnya Indocement telah melaksanakan berbagai kegiatan dan pelatihan seperti hasil produk olahan mangrove diantaranya kerupuk, kue, tepung, sirup dan lainnya, juga budidaya kepiting soka.
- Penulis : Humas ITP Tarjun - Editor : Rian - Sumber : Gema Saijaan Online