GEMA, PULAULAUT - Banyaknya prestasi yang
diraih oleh SMAN1 Kotabaru, baik pada tingkat kabupaten, provinsi hingga tingkat nasional, tidak membuat sekolah ini besar kepala dan berhenti berkarya. Selain itu ternyata siswa sekolah tersebut juga memiliki kreatifitas membuat kain sasirangan.
Kerajinan membuat kain sasirangan ini sudah mereka geluti sejak satu tahun terakhir, melalui mata pelajaran seni budaya. Kegiatan ini dilakukan oleh kelas IPA maupun IPS secara bergiliran setiap hari Sabtu.
Salah seorang guru seni budaya SMAN1 Pulaulaut Kotabaru Budi, menjelaskan, bahwa untuk pembuatan pola sasirangan dilakukan oleh siswa siswi kelas IPA, dengan peralatan diantaranya kertas karton, pensil, gunting, kain katun atau sutra bewarna putih, benang, jarum jahit dan yang lainnya.
"Warna untuk kain sasirangan ini sesuai keinginan, sebab untuk warna yang mencolok kain tersebut harus direndam ke dalam air yang mendidih sedangkan untuk warna yang kalem hanya dicelupkan ke dalam air yang dingin, baru di jemur" papar Budi.
Ditambahkan Budi, kain sasirangan memiliki bermacam motif dan melambangkan arti tertentu, misalnya motif gigi Haruan dan Gelombang. motif ini berdasarkan dari gigi ikan Haruan yang runcing dan tajam menjadi lambang ketajaman berpikir manusia.
Sedangkan motif Gelombang dijadikan tamsil, dan ibarat bagi kehidupan manusia kadang-kadang menemukan gelombang dalam menjalani kehidupan, sehingga menuntut adanya keuletan dan kesabaran dalam menjalani hidup.
Motif yang sering dipakai adalah Hiris Gagatas dengan makna bungas dan langkar. Dan dari 3 motif tersebut sebenarnya masih ada 13 motif dengan arti yang sangat menarik, tegasnya.
Budi berharap, semua orang dapat menggunakan kain sasirangan sebagai seragam kerja maupun sekolah, bahkan juga dapat mempelajari proses pengolahannya. saat ini SMAN1 Kotabaru sudah menggunakan kain sasirangan sendiri untuk seragam sekolah mereka.
Sekedar diketahui SMA Negeri 1 Kotabaru berlokasi di jalan Berangas KM 4, dibangun diatas lahan sekitar dua Hektar. Dan dipimpin Kepsek Umar Dani, mempunyai 22 ruang kelas dengan jumlah pelajar 700 orang hingga saat ini, dengan tenaga pendidik 54 orang.
- Penulis : Siti Aisyah - Editor : Rian - Sumber : Gema Saijaan Online
Kerajinan membuat kain sasirangan ini sudah mereka geluti sejak satu tahun terakhir, melalui mata pelajaran seni budaya. Kegiatan ini dilakukan oleh kelas IPA maupun IPS secara bergiliran setiap hari Sabtu.
Salah seorang guru seni budaya SMAN1 Pulaulaut Kotabaru Budi, menjelaskan, bahwa untuk pembuatan pola sasirangan dilakukan oleh siswa siswi kelas IPA, dengan peralatan diantaranya kertas karton, pensil, gunting, kain katun atau sutra bewarna putih, benang, jarum jahit dan yang lainnya.
"Warna untuk kain sasirangan ini sesuai keinginan, sebab untuk warna yang mencolok kain tersebut harus direndam ke dalam air yang mendidih sedangkan untuk warna yang kalem hanya dicelupkan ke dalam air yang dingin, baru di jemur" papar Budi.
Ditambahkan Budi, kain sasirangan memiliki bermacam motif dan melambangkan arti tertentu, misalnya motif gigi Haruan dan Gelombang. motif ini berdasarkan dari gigi ikan Haruan yang runcing dan tajam menjadi lambang ketajaman berpikir manusia.
Sedangkan motif Gelombang dijadikan tamsil, dan ibarat bagi kehidupan manusia kadang-kadang menemukan gelombang dalam menjalani kehidupan, sehingga menuntut adanya keuletan dan kesabaran dalam menjalani hidup.
Motif yang sering dipakai adalah Hiris Gagatas dengan makna bungas dan langkar. Dan dari 3 motif tersebut sebenarnya masih ada 13 motif dengan arti yang sangat menarik, tegasnya.
Budi berharap, semua orang dapat menggunakan kain sasirangan sebagai seragam kerja maupun sekolah, bahkan juga dapat mempelajari proses pengolahannya. saat ini SMAN1 Kotabaru sudah menggunakan kain sasirangan sendiri untuk seragam sekolah mereka.
Sekedar diketahui SMA Negeri 1 Kotabaru berlokasi di jalan Berangas KM 4, dibangun diatas lahan sekitar dua Hektar. Dan dipimpin Kepsek Umar Dani, mempunyai 22 ruang kelas dengan jumlah pelajar 700 orang hingga saat ini, dengan tenaga pendidik 54 orang.
- Penulis : Siti Aisyah - Editor : Rian - Sumber : Gema Saijaan Online