GEMA, TARJUN - PT Indocement Tunggal Prakarsa (ITP) Plant
Tarjun, Kecamatan Kelumpang Hilir, Kabupaten Kotabaru, bersama perangkat dan
warga desa binaan menggelar syukuran satu tahun pengelolaan bank sampah
yang berhasil dilaksanakan oleh tiga kelompok.
Dan ketiga kelompok tersebut yaitu, Bank Sampah Mulia Desa Tarjun, Bank
Sampah Mashurin Tiga Roda Desa Tarjun, dan Bank Sampah Andesla Desa Langadai.
Management
Indocement Plant Tarjun, Teguh Iman Basoeki mengatakan, bank sampah harus terus
dilakukan pembinaan agar target yang diharapkan dapat tercapai dan
kepedulian masyarakat harus terus ditingkatkan baik sosialisasi tentang pentingnya bank sampah dan program program lain misalnya, program simpan pinjam, bayar tagihan listrik atau kerjasama dengan program BPJS.
Selain itu juga penting meningkatkan pengetahuan para pengurus bank sampah tentang management
yang baik, meningkatkan program-program pelayanan bank sampah, sosialisasi
keseluruh desa binaan dan sekolah-sekolah terutama yang berada disekitar
operasional pabrik semen, ungkap Teguh.
Berdasarkan pantauan, penerapan bank sampah
ini banyak memberikan hasil positif bagi desa dan warga. Dan kondisi lingkungan
desa kini terlihat lebih bersih, hingga warga pun terbiasa disiplin dalam menjaga
kebersihan di tempat sekitarnya.
Selain itu, warga pun mendapat manfaat
ekonomis berupa nilai rupiah dari hasil penyetoran sampah ke bank sampah tersebut.
Bank Sampah Mulia, Rusminah, mengatakan, sejak didirikan 18 Januari
2014, bank sampah yang dikelola
kelompoknya telah beranggotakan 100 orang, dengan omset terakhir Rp10.166.960.
"Bank sampah kami beroperasi seminggu sekali, setiap hari Sabtu pukul 08.00 sampai 13.00 wita" jelasnya.
Latar belakang terbentuknya Bank Sampah
mulia ini, menurut Rusminah, bermula dari keinginan memperbaiki kondisi
lingkungan Desa Tarjun, karena kepadatan penduduk yang selalu meningkat tiap tahunnya dan konsumsi masyarakat tinggi hingga menimbulkan permasalahan lingkungan dengan tingginya volume sampah.
Disisi lain Direktur Bank Sampah Manshurin Tiga Roda,
Suryana, mengatakan, saat ini nasabahnya tercatat memiliki 404 nasabah dengan saldo tabungan, terkumpul
Rp13.365.000, dan jenis sampah yang
disetorkan, berupa,kaleng bekas, plastik ,kertas, aluminium, besi, dan aki.
Sementara itu, Direktur Bank Sampah Andesla,
Adawiyah mengatakan, bank sampah yang dipimpinnya berdiri sejak 29 November
2013 di Desa Langadai. Dan pertama kali berdiri hanya
beranggotakan 20 orang dengan volume total sampah yang masuk 63,9 Kg dan omset
Rp100.000. Namun, bank sampah ini terus berkembang, dan hingga setahun sudah
mempunyai 117 nasabah, dengan omset Rp11.117.445. jelasnya.
"Sebagian warga Langadai selama ini sampah yang timbul
masih dikelola masyarakat dengan cara dibakar ataupun dibuang ke sungai. Hal
ini menyebabkan terjadinya penurunan kualitas lingkungan dan menurunnya nilai
estetika,’’ ujarnya.
Atas dasar itulah, Adawiyah dan kawan-kawan
membentuk bank sampah, di bawah binaan manajemen PT ITP. Bank sampah ini
merupakan strategi untuk membangun kepedulian masyarakat agar dapat berkawan
dengan sampah.
Ia pun menjelaskan, bank sampah ini harus terintegrasi dengan gerakan 3R, sehingga
manfaat langsung yang dirasakan masyarakat tidak hanya ekonomi kerakyatan yang
kuat. Namun, juga pembangunan lingkungan yang bersih dan hijau guna menciptakan
masyarakat yang sehat.
- Penulis : Humas PT ITP Tarjun - Editor : Rian - Sumber : Gema Saijaan Online