Menurut Kepala Departement CSR Indocement Tarjun, Teguh Iman Basoeki, menumbuhkan minat masyarakat untuk bertani khususnya petani sayuran agar tidak terjadi kekurangan sayuran dimasyarakat dan mengurangi bahkan menghapuskan penggunaan pupuk anorganik/kimia agar hasil panen lebih baik dan sehat dikonsumsi masyarakat.
Kami kawinkan pertanian dengan peternakan agar kotoran hewan dapat dijadikan pupuk oleh petani. Kemudian target yang dicapai yaitu para petani mampu meningkatkan hasil panen yang dicapainya sehingga harapan perusahaan nantinya bisa menjadi penghasilan pokok bagi mereka.
Selain itu Teguh menjelaskan, Indocement juga berikan bantuan bibit, pupuk dan pinjaman bergulir tanpa bunga kepada petani. Dan kegiatan ini adalah yang ke dua kami lakukan dengan harapan minat masyarakat untuk bertani meningkat.
Masih kata Teguh, kedepan perusahaan akan terus membina warganya sehingga lahan-lahan kosong yang dimiliki warga dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya guna peningkatan pendapatan masyarakat sekitar. Dan memenuhi permintaan petani baik informasi pengetahuan maupun program bantuan untuk mereka kembangkan dilahannya.
Perusahaan segera mungkin akan melakukan pembinaan dan pelatihan terlebih dahulu. Karena faktor keberhasilannya sangat dipengaruhi oleh pengetahuan dan yang pasti adalah kesungguhan warga untuk berkembang. Dan Perusahaan melalui Program CSR-nya berusaha memberikan Aplikasi untuk Teknologi terapan sederhana untuk pemberdayaan warga sekitar operasional perusahaan dengan tujuan Peningkatan Ekonomi Masyarakat sekitar”, tegas Teguh.
Dipihak lain instruktur pelatihan, Yudi Akhmad Gazali menyampaikan, materi yang kami sampaikan terkait dengan jenis tanah, pengelolaan tanah untuk budidaya pertanian yang baik, pemahaman kepada petani tentang cara menjaga kesuburan tanah, penanaman, jenis-jenis pupuk, hama penyakit tanaman, pemeliharaan, serta analisa usaha dan pemasaran.
Yudi melanjutkan “peserta mudah memahaminya karena menggunakan gambar visual sehingga para peserta mudah menyimak dan antusias bahkan sangat tertarik dengan pelatihan ini, dengan banyaknya diskusi.
Kami berharap petani dapat menerapkan pengetahuan yang telah disampaikan agar cara bertani mereka tepat sehingga hasilnya sesuai yang mereka harapkan. Dan untuk pemasaran tidaklah sulit karena pembeli datang langsung ketempat petani bahkan transaksi langsung mereka lakukan dilapangan.
Peserta dari RT.16 Dusun 3 desa tegalrejo, Agus Effendi mengatakan, lahan yang kami pergunakan untuk bertani adalah lahan pinjaman dengan luas yang terbatas dan cara bertanam sebelumnya saya dapatkan informasi dari saudara, kini tak terduga saya bertatap muka langsung dengan para ahli pertanian sehingga dapat tanya jawab dan diskusi.
Peserta lainnya, Moh.Khoiri mengatakan, sebelumnya kami ucapkan terima kasih kepada pihak penyelenggara pelatihan yaitu Tim CSR Indocement, Fakultas Pertanian Universitas Lambung Mangkurat, bapak Kepala Desa Sidomulyo dan bapak-bapak staf ahli pertanian.
Kami bersyukur sekali dengan adanya pelatihan ini karena sebelumnya kurang mengetahui dan tidak begitu jelas namun sekarang tambah pengetahuan dan telah kami pahami diantaranya pengelolaan tanah ditempat kami yang kurang subur, penanaman, pemupukan, hama dan jenis penyakit tanaman dan pemeliharaan.
Sedangkan Muhsin mengatakan, kendala yang kami hadapi berupa penyakit mati bujang dan bercak-bercak bagi terong, daun kuning dan pungau untuk cabe keriting sedangkan timun kurang besar, untuk sawi terkena serangan serangga sehingga daun-daunnya banyak berlobang.
Dari pelatihan tadi, kami dapat memahami kendala tanaman tersebut dan akan segera melakukan perbaikan, semoga bantuan ini tak habis sampai disini namun kami para petani masih membutuhkan dukungan serta informasi dan pengetahuan, harap Muhsin.
Kedepannya, ya kami mohon Indocement terus melakukan pemantauan dan pembinaan kepada warga sekitarnya.
Kepala Desa Tegalrejo, H.Harijanto.SA menyampaikan, saya akui memang banyak petani saat ini lebih tertarik pada perkebunan sawit sehingga banyak lahan di desa dimanfaatkan untuk tanam sawit karena lebih menjanjikan dari segi ekonomi dan perawatan juga mudah.
Kami terus berusaha agar warga desa lebih berminat pada pertanian termasuk jenis sayuran agar tidak terjadi kekurangan di desa ini. pungkas Kades.
- Penulis : Humas PT ITP Tarjun - Editor : Rian - Sumber : Gema Saijaan Online