GEMA, TARJUN - Kepala Istana Kepresidenan Bogor, Kementerian Sekretariat Negara, Samadi, beserta jajarannya mengunjungi
lokasi penangkaran satwa langka PT Indocement Tunggal
Prakarsa Tbk (Indocement) di kawasan perusahaan industri semen toga roda di
Desa Tarjun Kecamatan Kelumpang Hilir, Kotabaru, Kalimantan Selatan.
Dan didampingi
Kepala Dinas Kehutanan Kotabaru, Rurien Srihardjanti beserta staf dan para
pejabat serta dokter hewan Dinas Peternakan Kotabaru, SSECSR Departement Head
Indocement Plant Tarjun, Teguh Iman Basoeki dan para staf CSR.
Adapun tujuan
kunjungan adalah peninjauan, check dan evaluasi atas hibah rusa tutul dari
Istana Bogor ke Pemerintah Kabupaten Kotabaru yang sementara ini ditempatkan di
penangkaran satwa langka Indocement.
Kepala Istana Kepresidenan
di Bogor, Kementerian Sekretariat Negara, Samadi mengatakan ”Tujuan kunjungan ini untuk pengadaan penghibahan rusa tutul yang ada di Istana Kepresidenan Bogor, dan menindaklanjuti permintaan rusa tutul dari bupati Kotabaru.
"Permohonan ini sudah lama disampaikan hingga beberapa bulan diproses
sesuai peraturan hingga berada di Kotabaru, karena rusa tutul merupakan aset negara," jelasnya
Ia, menuturkan, selama ini rusa tutul menjadi ikon kota
Bogor dan harapan nantinya bisa juga menjadi ikon di Kotabaru.
Lebih luas Samadi, menuturkan bahwa rusa tutul
ini agak berbeda dengan rusa-rusa lainnya karena suka ditempat-tempat yang
bersih, maka dari itu badannya selalu bersih dan menjadikannya lebih eksklusif.
Tempat sementara di penangkaran satwa langka Indocement
ini cukup bagus apalagi banyak satwa langka lainnya seperti, rusa sambar, bekantan, ikon kalimantan dan owa-owa juga
hewan lainnya yang hidup dengan sehat, sedangkan kalau di
Istana Bogor, rusa-rusa tutul ini kami lepas begitu saja dengan bebas diatas
lahan seluas 28,8 ha,” ujar Samadi.
Sedangkan
SSECSR Departement Head Indocement Plant Tarjun, Teguh Iman Basoeki
menyampaikan ”Sebuah kehormatan bagi Indocement mendapatkan kepercayaan
dari Pemerintah Kabupaten Kotabaru untuk menitipkan rusa tutul dari Istana
Bogor sebelum nantinya ditempatkan di wisata hutan meranti, Sebelimbingan
Kotabaru.
Hari ini Kepala Istana Kepresidenan Bogor
dapat melihat secara langsung bahwa rusa tutul yang saat ini dititipkan di
Indocement masih dalam kondisi sehat dan jinak. Dan rombongan juga dapat melihat
program Konservasi dan Iwec (Indocement Wildlife Education Centre) yang
dilakukan Indocement sebagai komitment perusahaan untuk turut serta dalam
menjaga keanekaragaman hayati asli Kalimantan dan khususnya terhadap
hewan-hewan langka, kata Teguh.
"Rencananya akan
menangkarkan rusa tutul di area konservasi
Indocement, itu pun kalau Pemkab Kotabaru masih memberikan kepercayaan,
tentunya kami akan siap melaksanakan amanat tersebut,” ungkapnya.
Kurang lebih satu
jam para tamu berkeliling mengunjungi satwa langka yang ditangkarkan Indocement
dan sambil tersenyum gembira memandang tingkah laku hewan-hewan langka
tersebut, kemudian para tamu kembali ke Guest House Indocement Plant Tarjun.
Seperti
diketahui Sebagai wujud komitment PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk terhadap
pemeliharaan keanekaragaman hayati, salah satunya penangkaran hewan langka
khas Kalimantan Selatan, dan sebagai wujud dari salah satu program CSR
Indocement maka program penangkaran hewan rusa, bekantan dan Owa-Owa menjadi
pilihan untuk dikembangkan.
Disisi lain Kepala Dinas
Kehutanan Kotabaru, Rurien Srihardjanti mengatakan ”Memang kita
telah mengajukan permohonan kepada Istana Kepresiden Bogor untuk permintaan rusa
tutul yang sifatnya hibah kepada Pemerintah
Kabupaten Kotabaru, untuk ditangkarkan di wisata hutan meranti Sebelimbingan,
Kotabaru.
"Sementara kita tempatkan dulu di penangkaran satwa langka Indocement, sambil
menunggu sarana prasarana selesai dibangun, seperti pembangunan kandang,
penanaman tumbuhan untuk pakan dan lainnya, sedangkan tenaga ahli yang mengelola
sudah dipersiapkan dua orang, jadi tidak lama lagi lah akan dipindahkan," ungkapnya.
Rurien menuturkan, bahwa jumlah rusa
tutul sebanyak 13 ekor terdiri dari 3 jantan dan 10 betina, syukur
alhamdulillah dua ekor sedang hamil, rupanya cocok di penangkaran satwa
langka Indocement, dan untuk pakan tidaklah sulit selain rumput juga kangkung,
wortel serta ubi-ubian.
Untuk cuaca di wisata hutan meranti Sebelimbingan juga
sangat bagus kiranya cocok untuk penangkaran ini, selain rusa tutul, nanti tak
lama juga didatangkan jenis rusa lainnya, rusa timur juga rusa sambar. Jadi, di
Wisata Hutan Meranti, sebelimbingan akan dijadikan Wadah Penelitian dan
Pengembangan Perlindungan Satwa juga tumbuh-tumbuhan atau dijadikan arboretum,”
jelas Rurien.
- Penulis : Humas ITP Tarjun - Editor : Rian - Sumber : Gema Saijaan Online