Cerita Rakyat
Dalam catatan sejarah Istilah
Datu dikenal dalam tingkatan sosial dalam masyarakat Melayu seperti di
Sumatera, Malaysia, dan Kalimantan (Banjar). Konon masyarakat Banjar memberikan
gelar Datu kepada orang yang Alim dan Saleh, Kepala Adat, Orang yang dituakan,
serta Pahlawan yang memiliki kesaktian yang mandraguna. (Idwar Saleh: 1978)
Seperti hal itu juga seorang pertapa yang sakti mandra guna bernama Datu Mabrur yang kemudian berjasa membangun peradapan di Pulau Laut. Datu Mabrur punya hubungan baik dengan para datu- datu yang sakti mandraguna di Pulau Kalimantan. Diantarnya adalah Datu Pujung Aria Malangkang Tokoh Lagenda yang membangun peradaban di Amuntai Hulu Sungai Utara.
Setelah dalam pertapaan Datu Mabrur berhasil memunculkan Pulau Halimun lengkap dengan gunung yang elok dan cantik. Kemudian Datu Mabrur berniat untuk berkeluarga dan mempersunting seorang putri dari Pulau Dewata (Bali), darihasil perkawinan tersebut melahirkan keturunan 7 orang anak terdiri dari 6 anak laki-laki dan 1 orang anak perempuan. Yang masing-masing keturunannya tersebut bernama,
1. Datu Belang Ilat.
2. Datu Ning Karang Kabunan.
3. Datu Ning Karang Baingsang.
4. Datu Ning Karang Kintang.
5. Datu Ning Karang Jangkar.
6. Datu Ning Kurung, (perempuan) dan
7. Data.
Konon warga Datu Mabrur yang bermukim di Pulau Halimun ukuran tubuhnya besar- besar, hal ini dapat dilihat dari berbagai peninggalan prasejarah yg ada dan telah ditemukan oleh masyarakat Pulau Laut, diantaranya;
1. Kerangka manusia yg panjang kurang lbh 4 m ditemukan oleh oleh Harun warga Ds Pulau Kerayaan Pulau Laut Selatan.
2. Baji terbuat dari besi yg panjang kurang lebih 1 m, baji ini biasanya digunakan utk membelah kayu ditemukan oleh Mursyid pendududk Ds Semaras Pulau Laut Barat.
3. Lasung dan antang yg cukup besar ditemukan oleh Arifin warga Ds Sigam Pulau Laut Timur. (Sulaeman Najam)
Seperti hal itu juga seorang pertapa yang sakti mandra guna bernama Datu Mabrur yang kemudian berjasa membangun peradapan di Pulau Laut. Datu Mabrur punya hubungan baik dengan para datu- datu yang sakti mandraguna di Pulau Kalimantan. Diantarnya adalah Datu Pujung Aria Malangkang Tokoh Lagenda yang membangun peradaban di Amuntai Hulu Sungai Utara.
Setelah dalam pertapaan Datu Mabrur berhasil memunculkan Pulau Halimun lengkap dengan gunung yang elok dan cantik. Kemudian Datu Mabrur berniat untuk berkeluarga dan mempersunting seorang putri dari Pulau Dewata (Bali), darihasil perkawinan tersebut melahirkan keturunan 7 orang anak terdiri dari 6 anak laki-laki dan 1 orang anak perempuan. Yang masing-masing keturunannya tersebut bernama,
1. Datu Belang Ilat.
2. Datu Ning Karang Kabunan.
3. Datu Ning Karang Baingsang.
4. Datu Ning Karang Kintang.
5. Datu Ning Karang Jangkar.
6. Datu Ning Kurung, (perempuan) dan
7. Data.
Konon warga Datu Mabrur yang bermukim di Pulau Halimun ukuran tubuhnya besar- besar, hal ini dapat dilihat dari berbagai peninggalan prasejarah yg ada dan telah ditemukan oleh masyarakat Pulau Laut, diantaranya;
1. Kerangka manusia yg panjang kurang lbh 4 m ditemukan oleh oleh Harun warga Ds Pulau Kerayaan Pulau Laut Selatan.
2. Baji terbuat dari besi yg panjang kurang lebih 1 m, baji ini biasanya digunakan utk membelah kayu ditemukan oleh Mursyid pendududk Ds Semaras Pulau Laut Barat.
3. Lasung dan antang yg cukup besar ditemukan oleh Arifin warga Ds Sigam Pulau Laut Timur. (Sulaeman Najam)