GEMA - Sebagian besar warga binaan menghuni ruang sel Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kotabaru merasa tidak enak hati, setiap hendak tidur mereka harus membuat tempat tidur dari sarung (ayunan). Bahkan, ada sebagian dari mereka terpaksa tidur sambil duduk.
Kondisi itu dialami narapinda (Napi) dan tahanan yang menempati di 12 blok sel di Lapas tersebut, karena sel mereka tempati melebihi kapasitas diharuskan.
Salah seorang napi meminta tidak disebutkan namanya, kepada BPost Online membenarkan, kondisi tersebut.
“Mau seperti apalagi, kalau kondisinya memang seperti itu. Napi tidur berduduk serta menggunakan sarung, bukan hal yang aneh lagi. Sudah biasa. Walau tidak enak, terpaksa dienak-enakan,” katanya.
Kondisi tersebut tidak ditampik Kepala Lapas Kotabaru AH Zunaidi, terjadi karena Lapas mengalami kelebihan kafasitas atau overload untuk menampung jumlah tahanan dan napi.
Menurut dia, kapasitas napi dan tahanan sekarang ini berjumlah 550 orang. Sedangkan idealnya kafasitas Lapas Kotabaru hanya 190 orang. Sumber: herliansyah/bpost online
“Mau seperti apalagi, kalau kondisinya memang seperti itu. Napi tidur berduduk serta menggunakan sarung, bukan hal yang aneh lagi. Sudah biasa. Walau tidak enak, terpaksa dienak-enakan,” katanya.
Kondisi tersebut tidak ditampik Kepala Lapas Kotabaru AH Zunaidi, terjadi karena Lapas mengalami kelebihan kafasitas atau overload untuk menampung jumlah tahanan dan napi.
Menurut dia, kapasitas napi dan tahanan sekarang ini berjumlah 550 orang. Sedangkan idealnya kafasitas Lapas Kotabaru hanya 190 orang. Sumber: herliansyah/bpost online
`
