GEMA - Bertempat di Masjid Agung Husnul Khatimah, Sabtu (10/12), berlangsung tata cara menunaikan ibadah haji untuk anak-anak dari pendidikan prasekolah.
Mempraktekkan perjalanan jamaah haji menuju tanah suci Mekkah hingga kembali ke tanah air Indonesia, anak-anak terbagi dalam beberapa kelompok terbang (kloter), dimana masing-masing kloter didampingi dua orang guru pendamping.
Dimulai dari membaca niat haji saat pelepasan di embarkasi, calon jamaah haji cilik ini diterbangkan menuju Bandara Internasional King Abdul Aziz Arab Saudi. Teratur berjalan berkelompok dengan kedua tangan memegang pundak teman dimukanya, mereka melakukan tawaf sebangak tiga kali. Usai tawaf minum air sumur Zam-zam.
Beberapa tempat juga harus dilalui anak-anak yang jadi rute di halaman masjid, yakni berlari-lari kecil (sai) dari bukit Safa ke Marwah, wukuf di Arofah, mengambil batu kecil di Muzdalifah untuk dilontarkan di 3 tempat (Ula, Usta, dan Aqobah). Kemudian mencukur rambut (tahalul), berkurban, dan kembali ke tempat pelepasan jamaah untuk melakukan tawaf wada’.
Tak ingin moment penting anaknya berlalu begitu saja, sebagian orangtua mengabadikan manasik haji yang diikuti anaknya menggunakan kamera dan handycam. Demikian pula panitia pelaksana menyiapkan fotografer untuk foto bersama.
Dikatakan Normila, bagaimana cara melaksanakan rukun Islam kelima bagi kaum muslimin, atau lebih popular dengan istilah manasik haji ini, diikuti anak sebanyak 371 orang didampingii 38 guru dari 8 TK/RA/BA se Kecamatan Pulaulaut Utara.
Meskipun tidak selengkap manasik haji orang dewasa, Normila selaku panitia penyelenggara menambahkan bahwa manasiik haji versi anak-anak itu ditujukan untuk mengenalkan rukun Islam kelima ini sedini mungkin, melatih kemandirian serta mempererat jalinan silatirahmi diantara TK/RA/BA di Kecamatan Pulaulaut Utara.
Bupati Kotabaru H. Irhami Ridjani dalam sambutan tertulis dibacakan Asisten Pemerintahan Setda Kotabaru Drs. Selamat Riyadi, menyatakan bahwa pendidikan agama Islam yang ditanamkan sejak usia dini sangatlah penting, sejalan dengan perkembangan fisik dan mental, serta kemampuan mengingat anak masih kuat.
“Kegiatan manasik haji ini sangat positif, karena penyerapan pendidikan pada saat kecil sangat berkesan dan mudah dicerna anak-anak,” tambah bupati.
Dia juga berpesan agar anak-anak selalu ditanamkan sikap disiplin, patuh pada orangtua dan guru, serta menjalankan tuntunan agama. (sfr)
0 Comments:
Posting Komentar
Terima Kasih Sobat Sudah:
1. Berkomentar Dengan Sopan
2. Tidak Memasukkan Link Aktif Dalam Form Komentar
3. Berkomentar Sesuai Artikel/Postingan
4. Berilah Informasi Kepada Admin Jika ada script yang Sudah tidak berfungsi
5. komentar Jorok/kasar /berbau Sara/Porno /saya anggap sebagai SPAM
6. Tidak Mengcopy paste artikel ini ( Ingat Bahaya Copy paste )
Demikian harap di maklumi